Ekor dress merah yang memiliki panjang hingga menyentuh lantai itu terus Purie seret mengikuti langkah kakinya. Purie melarikan diri dari keramaian. Ia membawa segenap perasaan sedihnya usai merasa dipermalukan di hadapan para tamu undangan. Purie tidak menyangka bahwa hari istimewanya ini menjadi kacau. Tidak serupa dengan khayalannya selama ini bahwa moment sweet seventeen akan menjadi sejarah manis dalam hidupnya, melainkan justeru menjelma menjadi kenyataan pahit yang harus ditelannya. Purie merasa telah dipermalukan pada acara ulang tahunnya sendiri.
Kini, ekor dress merah yang Purie kenakan tengah menyapu rumput taman yang terdapat di area luar gedung hotel. Purie mengasingkan dirinya di sana, bahkan sebelum penghujung acara tiba. Purie menurunkan kecepatan gerak kakinya ketika ia menemukan sebuah kursi panjang di taman itu. Purie sejenak memandangi kursi panjang tersebut dengan kedua matanya yang sembab, sebelum akhirnya ia mendekat.