Alia tidak bisa tidur nyenyak sepanjang malam, dan terjerat dalam berbagai mimpi.
Begitu dia menutup mata, wajah Melfisa yang pucat dan lemah akan muncul di kepalanya, dan dia merasa bersalah.
Jika tidak, saat dia akan tertidur lagi, dia bermimpi Ben melepas topeng di wajahnya, menatapnya dengan lembut, dan menariknya ke dalam pelukannya. Pemandangan itu terasa sangat hidup, seolah-olah dia benar-benar jatuh ke dalam pelukan yang lembut.
Suhu ini akhirnya menghilangkan perasaan dingin di tubuh Alia, dan membuatnya tersenyum pulas.
Tetapi yang tidak dia ketahui adalah bahwa ini bukanlah mimpi, tetapi lelaki yang sama yang tidak bisa tidur di malam hari, yang akhirnya tidak bisa menahan kerinduan di dalam hatinya. Dia memegang mentalitas untuk mengaku ketika diekspos, tapi dia tetap diam-diam menghindar dari sudut pandang monitor dan menyelinap ke kamar.