Alia tersenyum pahit, tidak mengatakan bagaimana dia menjadi buta sekarang, tapi Kendra di sampingnya sudah mengatakan alasannya.
"Ibuku disakiti oleh Bonita. Dia menyuruh seseorang untuk mendorong ibu ke bawah tebing. Ibu menjadi buta dan wajahnya penuh luka. Jika bukan karena Paman David yang mengembangkan salep khusus penghilang bekas luka, ibuku sekarang mungkin masih memiliki luka di wajah, dan cacat!"
Mata anak berusia lima tahun itu penuh dengan amarah ketika dia memikirkan wanita kejam itu, dan dia mengepalkan tangan kecilnya dengan erat.
Jika bukan karena dia masih anak-anak, dia secara pribadi akan membantu ibunya membalas dendam.
Hati Melfisa bergetar, dan perasaan di dalam hatinya menjadi campur aduk.
Sepanjang hidupnya, dia selalu yakin bahwa dia mengenali orang, tetapi dia tidak menyangka bahwa dia sedang menatap Bonita, dan matanya menjadi canggung.
Tanpa diduga, semua kelembutan dan kebaikan yang disajikan Bonita di depannya sebelumnya hanyalah tipuan belaka.