Handoko berdiri diam-diam dari lantai, menatap wanita yang ketakutan di depannya dengan mata yang suram, dan dia bertanya dengan suara yang dalam, "Ada apa dengan hotel yang kamu bicarakan? Apa maksudnya?"
Handoko berjalan mendekat ke depan Alia sambil memancarkan hawa dingin yang menakjubkan. Hal itu membuat Alia terlihat semakin ketakutan, dan bahunya gemetar dengan keras seperti saringan.
"Kamu, jangan mendekat! Jika tidak, atau aku akan memanggil polisi!"
"Haha, panggil polisi? Kau?"
Presiden Handoko meraih tangan kecil Alia yang dingin, dan tampangnya yang mengerut bahkan terlihat lebih menakutkan sekarang.
Thalia dan Kendra saling bertukar pandang, dan mereka segera melompat dari tempat tidur dan meraih kaki celana Handoko, berusaha menahannya.
"Paman Handoko, apa yang kamu lakukan? Cepat lepaskan Ibu, paman membuatnya takut!"
"Cepat lepaskan, jangan biarkan satu-satunya perasaan baikku untuk paman juga hilang."