Saat tinju pria besar itu jatuh, tubuh Hazmi menghantam dinding di belakangnya dengan keras. Akhirnya dia melihat beberapa orang berseragam keamanan di sekitarnya. Hazmi mengulurkan tangannya yang gemetar, dan berteriak memohon.
"Tolong, bantu aku! Cepat dan panggil polisi!"
Penjaga keamanan itu memelototinya dengan kesal, dan meludahi wajahnya dengan jijik.
"Hah! Panggil polisi? Dasar bajingan, justru kamu harus dipukul sampai mati! Kamu tidak punya hati, dan sekarang kamu malah meminta bantuan? Bagaimana dengan mereka yang dibunuh olehmu? Pernahkah kamu memikirkan mereka? Keluarga mereka?"
"Begitu banyak orang yang bunuh, dan apa yang kamu lakukan? Orang sepertimu hanya memiliki uang di kepala, dan tidak ada gunanya berkata lebih banyak! Hanya tinju dan tendangan yang bisa berkata!"
"Ya, bunuh bajingan ini, kawan-kawan!"