Chereads / Gairah terlarang: Aku dipuaskan anak tiriku / Chapter 8 - Pak Jatmiko Mengalami Cedera Kepala

Chapter 8 - Pak Jatmiko Mengalami Cedera Kepala

Aku merasa badanku letih sekali.. Aku menggeliat pagi itu, merenggangkan tubuhku dengan pandangan masih agak kabur dan ngantuk lalu duduk dikasur. Aku mengucek- ngucek mataku agar pandanganku lebih jernih, setelah itu aku melihat sekelilingku dengan bingung, aku dimana, ini kamar siapa, rasanya kamar tidurku dan Jatmiko yang ditunjukan asisten rumah tanggaku kemarin tidak seperti ini.

Aku menengok ke sebelah kananku, aku melihat ada sosok laki- laki tidur tengkurap tanpa sehelai pakaianpun. Aku memperhatikan dengan detail siapa pria itu, karena sepertinya aku familial, tapi aku tidak ingat sama sekali kejadian tadi malam sedikitpun dan kepalaku agak pusing. Saat itu pula aku baru sadar bahwa selain pria itu, aku juga dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai kain pun menutupiku. Selain itu merasakan sedikit perih di kelaminku, dan ada noda darah bercampur noda putih lengket dan agak berkerak di seprai yang aku tiduri.

Apakah tadi malam Jatmiko dan aku sudah bersetubuh? Tetapi kenapa aku tidak bisa mengingatnya sama sekali? Aku berusaha keras mengingat apa yang terjadi tadi malam, samar- samar ingatanku mulai muncul namun aku masih belum bisa jelas bagaimana persetubuhanku tadi malam, enak kah? mrngecewakan kah? Aku turun pelan- pelan dari kasur, karena takut membangunkan Jatmiko.

Saat aku sudah ditepi kasur dan hendak berdiri, aku dikagetkan karena lengan kananku tiba- tiba di pegang dengan erat oleh tangan kekar seorang pria dari belakangku, dan sebelum aku sempat membalikan kepalaku menengokan kepala melihat ke arah tangan yang memegang lenganku, aku dikagetkan lagi oleh suara sapaan suara yang sangat familial tapi bukan suara Jatmiko "Kamu mau kemana Des.. Kok ninggalin aku sembunyi- sembunyi gitu sayang?" tanya suara laki- laki dibelakangku.

Aku menolehkan kepalaku dan terkejut sekali setelah menyadari laki-laki yang telanjang bulat dan tidur bersamaku bukan Jatmiko melainkan Kevin, anak tiriku!

"AAAHHHH!! TIDAK!!!" Teriakku marah, bingung, panik dan kecewa bersatu jadi satu menyadari keanehan ini..

"Kenapa sayang??" tanya Kevin bingung sembari mendekat dan memeluk tubuhku dari belakang.

"JANGAN SENTUH AKU!! APA YANG KAMU LAKUKAN PADAKU?!! KENAPA AKU DAN KAMU TELANJANG??!! KENAPA ADA NODA DARAH DI SEPRAI??!! KAMU GILA YA!! AKU INI IBU TIRIMU!! TEGA-TEGANYA KAMU MEMPERKOSA AKU!!" Teriakku marah sembari melepas pelukannya, berdiri di samping kasur menghadap ke Kevin sembari mengeluarkan amarahku yang bercampur rasa panik, dan bingung karena tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"HEI TENANG!! AKU TIDAK MEMPERKOSAMU" Teriak Kevin dengan intonasi dan suara lebih keras tiba- tiba berusaha menenangkanku yang panik, bingung dan marah.

Aku mendengar suara mengegelegar Kevin langsung diam dan hilang paniknya.

"Sini duduk samping aku Des.. Aku akan mengingatkan kembali kepadamu apa yang sudah kita berdua perbuat" ujarnya sembari bergerak duduk ditepian kasur didepanku sembari mengajakku untuk duduk disampingnya.

Aku lalu duduk disampingnya lalu meminta Kevin menjelaskan apa yang terjadi tadi malam antara kita berdua "Kamu jelaskan apa yang terjadi Kevin, dan kenapa mama tidak ingat sama sekali apa yang terjadi tadi malam?"

"Tadi malam kita berdua mabuk.. Saat kamu mabuk kamu menjadi genit dan binal dan mengajakku berhubungan badan, dan akhirnya kita berhubungan badan dan aku mengambil keperawananmu" ujar Kevin menjelaskan kepadaku kejadian tadi malam secara singkat?

"Aku yang mengajakmu? Ga mungkin!! Dan aku tidak pernah minum alkohol bagaimana caranya aku bisa mabuk! Ngarang kamu" aku menolak penjelasannya dengan nada agak naik dan sedikit mulai emosi karena menurutku penjelasan Kevin tidak masuk akal.

"Sungguh.. Apa yang aku katakan memang benar, kamu yang mengajakku. Masalah mabuk, kamu lupa aku menawarimu american schnapps rasa anggur dingin?" tanya Kevin sembari mengingatkanku.

"Schnapps apa itu? Minuman yang kamu berikan ke aku itu bukannya soda?" tanyaku kepadanya.

"Schnapps itu alkohol beraroma dan berasa buah. Bukan.. Jelas- jelas aku mengambilnya dari bar tabble tempat keluarga kita menyimpan berbagai minuman alkohol. Kamu pura- pura polos atau bagaimana?" tanya Kevin kepadaku yang sepertinya ga percaya dengan kepolosanku.

"Astaga.. Kenapa aku sebodoh itu.. Berapa persen alkoholnya? Itu pertama kalinya aku meminum alkohol, dan rasanya persis seperti soda cuma agak keras, ga pahit seperti testimoni teman- temanku yang suka minum alkohol" ujarku menjelaskan rasa tidak percayaku telah menegak alkohol untuk pertama kalinya.

"Tidak semua alkohol pahit.. Schnapps yang aku berikan merk 99 dan itu mengandung sekitar 49% alkohol. Tapi terakhir setelah kamu minta aku mengoral memekmu dan sebelum kita berhubungan badan aku menawari kamu vodka balkan 176, dan kamu meminum habis vodka itu, kandungan alkohol di vodka itu 88%" jawab Kevin santai tanpa merasa berdosa sedikitpun seakan- akan ini hal biasa.

"Kamu sengaja membuatku mabuk ya? Biar aku setengah sadar lalu kamu setubuhi aku?! Tuduhku pada Kevin.

"Ngapain aku memaksamu.. Memang kenyataannya kamu yang ngajakin aku kok" ujar Kevin santai.

"Ah.. Ga ada buktinya, kamu emang licik Kevin" ujarku tidak percaya dengan bantahannya.

"Mau bukti? Aku bisa buktikan kok.." Ujar Kevin sembari berjalan ke arah imacnya. Ia menyalakan komputer applenya itu, memasukan kata sandi, membuka sebuah aplikasi dan ia mengutak atik aplikasi itu lalu munculah dua layar, kedua layar itu berisi gambar video yang rupanya adalah cctv di ruang tamu dan di kamarnya. Dia mengklik tombol putar mundur cepat hingga terlihat saat kami berduaan di ruang tamu dan adegan kami bersetubuh di kamar tidur.

"Sini Des.. Kamu lihat sendiri" ujarnya memanggilku untuk mendekat.

Aku mendekati dia dan imacnya.. Disitu terlihat jelas adegan reka lengkap dengan suaranya bagaimana aku menggajaknya dan yang memulai semua perbuatan mesum itu. Aku malu dan sedih kenapa aku bisa menjadi sebinal itu saat mabuk pertama kali. Aku yang merasa malu atas perbuatanku langsung lari meninggalkan Kevin sembari menangis menuju kamar tidur utama.

Kevin mengejarku tapi aku sudah keburu masuk dan mengunci diri di kamarku dan pak Jatmiko. Aku duduk dibelakang pintu menangisi kebodohan ulahku yang tidak etis dan bermoral tadi malam. Kevin masih sibuk menggedor- gedor pintu kamar tidur utama agar diizinkan masuk ke kamarku untuk menenangkan. Saat kejadian ini berlangsung tiba- tiba aku mendengar suara nada dering dari iphone Kevin. Mendengar ada panggilan masuk, ia berhenti menggedor- gedor kamarku lalu mengambil iphonenya di saku.

"Halo.. Kenapa Yud?" ujar Kevin, menjawab telepon yang masuk yang sepertinya berasal dari Yudha salah satu pengawal pribadi pak Jatmiko.

"APA!!! PAPA MASUK RS KARENA KEPALANYA CEDERA DAN HARUS DIOPERASI!!! OKE AKU SEGERA KESANA!!" Teriak Kevin menjawab telepon itu.

"Desi! Suamimu sekaligus Papaku mengelami kekerasan saat pulang dari perusahaannya di Aceh sehingga kepalanya cedera! Aku mau pergi ke RS.. Kamu mau ikut aku ke sana sekarang atau mau di kamar begini terus!!" tanyanya kepadaku dari balik pintu kamarku.

"Aku ikut! Tunggu aku ganti pakaian!" Ujarku yang langsung hilang sedihku berganti rasa cemas dan panik mendengar berita Pak Jatmiko cedera kepala.