Kami mulai berciuman dengan hangat, lidah kami saling berpagutan, kadang saling gigit, pagi itu aku sudah tidak peduli status ku yang merupakan ibu tiri dari Kevin. Saat ini aku hanya menginginkan menikmati kepuasan birahi dengan idolaku Kevin yang sudah aku lama impikan. Aku sudah tidak peduli norma dan akhlak, fokusku saat ini adalah menikmati sepuas- puasnya kenikmatan birahi ini bersama Kevin.
Akibat yang bisa muncul dikemudian hari karena perbuatan kami tidak aku hiraukan, aku menyadari di luar citraku selama ini yang terlihat pendiam, penurut dan selalu mengikuti aturan, norma dan ajaran agama yang berlaku, hanyalah cangkang luar saja. Sifat asliku sejak kejadian aku mabuk untuk pertama kalinya, aku rupanya adalah pecandu dan budak hawa nafsu, pemuja kenikmatan birahi. Apalagi setelah aku melihat dan mendengar langsung pemutaran ulang video rekaman perbuatanku selumbari malam itu di komputer Kevin, aku makin menyadari betapa palsunya aku.
Setelah puas hampir 10 menit lebih kami berciuman panas, aku membuka dasterku, dengan lepasnya daster dari tubuhku maka terpampanglah tubuhku tanpa sehelai kain sedikitpun. Aku memang sudah niat untuk berhubungan badan dengan Kevin, makanya dari awal tidak ada apa- apa lagi didalam dasterku untuk menutupi kulit tubuhku.
"Kamu memang sudah niat untuk ngentot ma aku ya? Kamu ketagihan ya?" tanya Kevin kepadaku yang aku balas dengan anggukan.
Kevin mulai menjilat, menyedot, menggigit dan menghisap payudara besarku bergantian kanan dan kiri, ia melakukannya sangat buas, banyak tanda merah bekas 'siksaan' mulutnya yang penuh kenikmatan. "Aaaahhhh.. Aaahhhh.. Yah sayang.. Aaahhhhh.. Sssh.. Aaakh.. Terus.. Geli sayang.. hisap sayaaanngg.. Aaaahhhh.. Aaahhhh.. Yah sayang.. Aaahhhhh.. Nikmaatttt!!" desahku menikmati perlakuan Kevin kepada kedua bukit kembarku.
Sluuurrrp.. Sluurrrpp.. Sluuuuurrrrp.. Sluurrrppp.. hisapan, dan sedotan rakus Kevin ke kedua payudaraku. Kevin terus menjilat, menghisap dan menyedot dengan buas hingga desahanku makin keras "Aaaahhhh.. Aaahhhh.. Enak sayang.. Geliii.. Aaaahhhh.. Aaahhhh.."
Setelah puas menjilati payudaraku, ia memintaku untuk menyedot kemaluannya. Aku mengangguk setuju, lalu berlutut dan membantu menurunkan celana dalamnya saat ia mulai berdiri.
Sluuurrrp.. Sluurrrpp.. Sluuuuurrrrp.. Sluurrrppp.. kuluman rakus aku ke kemaluan Kevin. Aku menjilat, menghisap dan menyedot dengan buas kelaminnya, ia menikmati jilatannya yang sangat lihai, "Eunggh.. Sssh.. Aaakh.." desahnya menikmati permainan mulutku.
"Aaaaaahhh sayaaaaanng.. Akuuu gaaa tahaaan.. Aku pengeeen cepeet merasakaaan Eunggh.. Sssh.. Aaakh.. Vaginaaa Eunggh.. Sssh.. Aaakh.. menjepiiiittku Eunggh.. Sssh.. Aaakh.." ujarnya setelah hampir 15 menit aku oral.
Aku yang uda basah dan mulutku sudah pegel melakukan oral kepada kelaminnya setuju dengan usulannya dan melepas kulumanku lalu naik ke kasurnya berbaring terlentang, dengan kedua kaki terbuka lebar, paha diangkat dan lutut tertekuk mempertontonkan kemaluanku yang bersih tanpa sehelai rambut pun.
Kevin lalu memposisikan dirinya diatasku menghadapku dengan tangannya dan lengan posisi lurus menopang berat tubuhnya, lalu Kevin mulai mengarahkan kemaluannya agar tepat berada didepan kelaminku. Aku hanya diam membeku, menutup mataku dengan kedua tanganku dan saat itu merasakan deg-degan karena ini pertama kali aku berhubungan suami istri dalam keadaan sadar.
Setelah posisi kelamin kami bertemu, Kevin mulai menekuk lengannya sehingga sekarang kedua lengan bawahnya yang menjadi tumpuan menopang berat tubuhnya diatasku sekaligus membantu kelaminnya menekan untuk menerobos masuk ke dalam kelaminku. Kevin mulai berusaha memasukan kemaluannya ke dalam kemaluanku. Sampai akhirnya ujung kemaluan Kevin berhasil masuk dan aku mulai menjerit kesakitan.
"Sa... Sakitt Viiiinnnn!!!. Perih bangett Kev.. Pelan- pelan ya Kevin sayang.. Perih banget, aku ga nyangka akan periiih padahal ini bukan yang pertama walau yang pertama aku mabuk.." ujarku yang merasa perih namun juga merasakan kenikmatan saat pangkal kejantanannya sudah menerobos masuk liang kenikmatanku yang kedua kalinya.
Kevin sepertinya pengalaman dengan hubungan intim, bukannya pelan- pelan menerobos lubang kenikmatanku, ia malah menerobos cepat dan keras sehingga ga sampai beberapa detik, 3/4 kelaminnya sudah berada didalam kelaminku dan mentok hingga bertemu mulut rahimku.
"Sekarang bagaimana? Masi sakit?" ujarnya sembari menggoyang pelan kelaminnya keluar masuk setengah panjang kelaminny di dalam kelaminku.
"Nggaaak.. Geeliii malaaahhh.. Aaaahhhh.. Aaahhhh.. Yah sayang.. Aaahhhhh.. Sssh.. Aaakh.. Terus.. Geli sayaaanggg.. Lebih dalaaaamm.. Aaaahhhh.. Aaahhhh.. Yah sayang.. Aaahhhhh.. Nikmaatttt!! desahku merasakan nikmat saat kelamin Kevin bergerak naik turun keluar masuk berbeda saat awal masuk yang sangat perih, tapi saat sudah masuk mentok didalam kelaminku sekejap hilang nyeri dan perih yang kurasakan berganti kenikmatan yang sangat luar biasa lebih dari ekspektasiku selama ini.
Aku mulai bisa mengikuti permainan pinggul Kevin setelah permainan panas kami berlangsung sekitar lima menot, pantatku secara reflek mulai ikut bergoyang berusaha mengimbangi permainannya serta berusaha memberi perlawanan goyangan dan serbuan keperkasaan Kevin didalam kemaluanku.
"Aaaahhhh.. Aaahhhh.. Yah sayang.. Aaahhhhh.. Sssh.. Aaakh.. Terus.. Geli sayang.. Lebih dalam.. Aaaahhhh.. Aaahhhh.. Yah sayang.. Aaahhhhh.. Nikmaatttt!! Aku ga tahan!! Aku mau keluar!! Aaahhhh!!! Aaaahhhh!! desahku merasakan seperti sensasi mau 'kencing' untuk pertama kalinya dalam keadaan sadar.
"Iya sayang...Aaaahhhh.. Sss... Eunggg.. Sshhhh.. Iya sayang keluarin aja sayang.. Aaahhhh.. Nikmati aja kontolku.. Eunggh.. Sssh.. Aaakh...." Desah Kevin sembari makin mempercepat goyangan maju mundur gerakan pinggulnya.
"Aaaahhhh!! Aaahhhh!! Gellliiii!! Aaahhh!! Aku Keluarrrr!! Aaaaaaaaahhhhh!! Keluarrr!! Aaakkkkhhh!! Jeritku sembari menggelinjang dan menggeliat saat kelaminku berdenyut dan menyemprotkan keluar cairan ejakulasiku berupa cairan lendir jernih hangat, yang rupanya dikemudian hari aku baru tahu itu adalah 'squirt', dengan derasnya membasahi kelamin Kevin yang terus mengerakan keperjakasaannya keluar masuk dalam kelaminku.
Digoyang tanpa henti walau aku sedang menikmati puncak kenikmatanku membuatku makin merasa geli, dan tidak sampai beberapa lama setelah aku merasakan orgasme karena kelamin laki- laki, sepertinya aku akan merasakan lagi kenikmatan puncak birahiku untuk yang kedua kalinya.
Aaaahhhh.. Aaahhhh.. Yah sayang.. Aaahhhhh.. Sssh.. Aaakh.. Terus.. Geli sayang.. Cepetin sayaaaanggg.. Aaaahhhh.. Aaahhhh.. Yah sayang.. Aaahhhhh.. Nikmaatttt!! Aku ga tahan!! Aku mau keluar!! Aaahhhh!!! Aaaahhhh!! desahku merasakan seperti mau orgasme lagi dalam jeda tidak sampai beberapa menit dari orgasme pertamaku.
"Aahh.. Aahh.. Aku mau keluar Deeess.. Aku mau keluar.. Keluarin di dalam atau diluar?" tanya Kevin kepadaku sembari mempercepat gerakan kelaminnya setelah hampir satu setengah jam kami melakukan aktivitas hubungan intim ini dengan aku total sudah 15 kali mencapai orgasme.
"Ahhh.. aahhh.. Aku juga mau keluar lagi.. Aahhh.. Aaahhh.. Keluarin didalam sayang.. Hamilin aku.. Kita sama- sama keluar ya sayangku.. Jangan dikeluarin kontolmu dari memekku.. Ahhhh..Aaahh" pintaku padanya yang juga merasakan bahwa aku hampir orgasme lagi untuk ke enam belas kalinya.
"Aaaahhhh.. Aaahhhh.. Aku keluar.. Aku keluar.. Aaahh.. Aaaahhh.. Haaahh.. Haaahhh.. Haaahh.. Enak sayang.. Memekmu paling terbaik.. Haaahh.. Aku keluar banyak banget.. Haaahh.. Haaahh.." ujarnya saat menyemprotkan lima kali dengan deras cairan sperma putih kentalnya ke dalam rahimku hingga penuh bertepatan saat aku mencapai puncak kenikmatan birahiku untuk ke enam belas kalinya.
"Haaah.. Haaahh.. Haaahh.. Aku juga keluar.. Makasaih ya sayang.. Enak sayang.. Hangat pejumu" ujarku padanya.
Kevin mengeluarkan kemaluannya dari dalam kemaluanku, lalu berbaring disamping kananku. Kami berpelukan hangat sembari Kevin membelai- belai rambutku dengan tangan kanannya dari belakang, dimana saat ini posisi tangan kanannya merangkul leherku dari atas leherku sedangkan tangan kanannya berada disamping bawah leherku merangkul erat bahu dan pundakku. Sedangkan kedua tanganku memeluk pinggangnya erat.
"Aku mau jujur padamu Des.." ujar Kevin sembari terus membelai rambutku.
Aku diam ga bereaksi saat Kevin mau mengungkapkan isi hatinya sembari terus menatap matanya yang indah dan memeluk orang yang aku idolakan selama ini.
"Aku suka sama kamu.." ungkap Kevin mengutarakan perasaanya yang membuat jantungku berhenti sejenak, setelah hampir 3 detik ia diam, Kevin lalu melanjutkan perkataannya "Rasa ini dimulai saat 2 kali aku melihatmu dari atas panggung 2 tahun lalu sebagai mc di 2 mal besar aku mulai tertarik denganmu, karena kamu secara fisik seperti kriteriaku. Aku mulai menfollowmu melalui akun Manajer pribadiku, yang mudah aku dapatkan karena kamu rupanya sering memberi komentar di instagramku, dan mulai mencari tahu seluk beluk tentang dirimu. Semakin dalam aku tahu tentang dirimu semakin aku tertarik dengan dirimu dan mulai menyukai pribadimu. Itulah makannya aku mengundangmu ke belakang panggung saat aku menjadi mc lagi di Medan setahun lalu dengan dalih sebagai wujud terimakasih kepada fansku selama 5 menit. Tapi sayang karena memilih fans terlalu banyak bertemu, aku kurang bisa berinteraksi lama denganmu, apalagi saat aku hendak pergi meninggalkan 'spot' dan kita sempat berpapasan tidak sampai beberapa detik dan aku insiatif menegurmu kamu hanya diam saja, yang aku duga kamu pasti gugup bertemu aku sebagai idolamu. Saat 9 bulan lalu sewaktu aku menjadi mc 'launching album ke 4 band Segitiga dimana aku juga menjadi model video klip mereka, aku mengundangmu bersama fans lainku yang aku batasi hanya 5 orang untuk bertemu aku agar kejadian pertama yang berakhir mengecewakan untukku ga terulang lagi, dan ini tentu momen ke dua kalinya aku mengundangmu ke belakang panggung. Saat kamu menunggu bertemu denganku, aku minta manajerku mencari tahu tentang status percintaanmu, yang rupanya dari manajerku untuk menggali tentangmu saat kamu menunggu bertemu aku, aku mendapat berita buruk rupanya kamu baru jadian dengan Junaedi selama 1 bulan. Walau kecewa tapi aku harus bersikap profesional, makanya aku mau menemuimu untuk terakhir kali denganmu walau aku lebih banyak menghindar dan mempercepat pertemuan aku dengan fans hanya 2 menit dengan alasan mengejar pesawat yang dimajukan jadwalnya padahal alasan sebenarnya karena aku kecewa dan sedih mengetahui kamu sudah mempunyai kekasih."