"Kak Ren, aku juga sering pusing di kepala, bisa periksa aku? Jantungku juga kerap berdebar-debar tak enak." Muncul Mai di ambang pintu kamar tamu dengan sikap manjanya ke Ren.
Semua orang menoleh ke Mai di ambang pintu. Gadis remaja itu memenuhi wajahnya dengan senyum lebar sembari tatapannya terpaku ke Ren.
Kemudian, langkah remaja belia itu mendekat ke Ren. "Kak Ren, aku juga punya banyak penyakit. Tolong periksa aku, sembuhkan aku, Kak."
Rasanya Ren ingin muntah saja melihat cara genit Mai berbicara. Apakah dia pikir kalau bicara dengan metode semacam itu bisa membuat Ren terpikat?
Orang era dulu seperti Ren ini justru lebih terpikat dengan perempuan yang tenang dan misterius menimbulkan rasa penasaran, apalagi terlihat lemah seakan membangkitkan rasa ingin melindungi. Yah, mungkin seperti Fei?
"Mai, kok pakainya baju seperti itu?" tanya Bu Yan saat melihat anak bungsunya.