Karena ternyata paginya Fei masih lemas dan terlihat kurang bertenaga, Ren memutuskan untuk izin tidak berangkat ke sekolah saja. Dia dan Fei berdiam diri secara damai di penthouse, namun itu hanya beberapa saat saja.
Berita tidak masuknya Ren dan Fei terdengar oleh Rei, entah bagaimana caranya.
Rei bergegas datang sambil membawakan buah tangan seperti roti dan buah yang sekiranya akan membuat senang orang yang dia kunjungi.
Meski kesal atas kunjungan Rei, Ren masih harus berdikusi dengan kakak angkatnya itu mengenai rencana pembangunan gedung rumah sakit ala dia.
"Kemarin aku sudah menghubungi beberapa temanku yang memang akan membentuk tim untuk membantumu, Ren. Kalau kau mau, aku bisa memanggil mereka sekarang." Rei berkata dengan tangannya bersiap mengambil ponsel di saku.
"Tidak usah. Berikan saja nomor mereka atau nomor ketua timnya, nanti akan aku koordinasi sendiri mereka sesuai dengan waktu luangku." Ren menolak.