"Hai, assalamualaikum." tiba-tiba kenop pintu terbuka,menampilkan Laura, Dara, Gibran, Lio, dan Rai. Mereka semua masih memakai baju seragam dapat dipastikan mereka belum pulang.
"Wa'alaikumsalam, kalian dateng?" Sapa Aluna gembira, setidaknya ia butuh orang-orang yang membuat dirinya lupa akan masalah yang dihadapi.
"Iya Lun, belum pulang malah. Ini nih si Lio nggak sabaran banget." sinis Laura mengingat kejadian tadi bahwa Lio memaksa mereka langsung pergi ke rumah sakit.
"Apa lo!" Lio menatap tajam Laura, begitupun dengan Laura.
"Udah ini itu rumah sakit." lerai Rai.
"Eh gimana keadaan lo?" tanya Dara.
"Gapapa kok, makasih ya udah pada dateng."
"Lan lo kok diem-diem ae." senggol
Gibran, ia duduk menghampiri Alan. Alan hanya memutar bola matanya malas.
"Lun jadi lo kapan boleh pulang?" tanya Laura.
"Kata bokap sih hari ini boleh pulang, tapi
ini nunggu infusnya habis dulu."
"Eh kalian duduk aja gapapa." ucap Aluna.
"Lun lo tadi cuma berdua sama Alan?" tanya Lio.