Gia dan Ren sudah membawa Sya ke dokter siang ini dan semua hasilnya baik-baik saja, tak ada gangguan kesehatan fisik.
Sesampainya mereka di rumah ….
"Oke, nanti aku yang akan bicara dengan Sya." Ren meneguk sebentar jus buah dingin sebelum dia pergi ke Sya di kamar si bocah.
"Aku akan ikut." Gia tak ingin ditepikan. Dia juga orang tua Sya.
"Gee dear, bukannya aku hendak meremehkan ataupun mengecilkanmu, tapi sepertinya kamu bisa tetap di sini atau mengurus Jun dan Lyn dulu sementara aku akan bicara dengan Sya." Ren justru memberikan sahutan yang membuat Sya kecewa.
"Aku … aku gak boleh ikut bicara ama anakku?" Raut kecewa Gia begitu kentara.
"Aku bukannya nggak membolehkan kamu ikut bicara ama Sya, tapi aku merasa kalau ini biar aku saja yang akan tangani. Please jangan salah paham, dear." Ren meminta pengertian Gia.
Ren sendiri tidak paham kenapa dia merasa bahwa dia yang perlu bicara empat mata dengan anaknya nanti.
