"Jadi … dia ini semacam turun ranjang, gitu yah?" Budhe Jo menatap tajam ke Ren. "Enak sekali dia, yah, dapat kakak lalu adiknya."
Ya ampun, kadang lidah Budhe Jo memang begitu tajam meski Beliau sebenarnya tidak bermaksud menghina atau mencemooh, hanya suka terlalu jujur menyampaikan apa yang ada di kepala saja.
"Saya sayang Lyn dan sekarang saya belajar mencintai dan juga menyayangi Giavana seperti terhadap Lyn. Mereka wanita yang baik dan mengagumkan." Ren menyahut disertai senyum simpatiknya.
"Tapi tetap kamu kan untung dua kali, ya kan? Ha ha ha …." Budhe Jo akhirnya tertawa ringan.
"Tentu saja," jawab Ren lugas tidak menutupi dengan kalimat bijak sampah basi. "Saya sangat beruntung memiliki mereka berdua, 2 wanita hebat. Terlebih, ini permintaan mantan istri saya sendiri, Lyn."