Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Maka Scythe Tutorial

imperial celestial

Once every 10,000 years, the heavens open, and the Mortal Realm is cast into turmoil. The Great Reset begins—a cosmic reckoning where empires fall, beasts awaken, and only the strongest carve their names into eternity. For those who survive, the path to the Astral Realm and the right to claim divinity awaits. Raikai, a warrior forged in storms, wields the power of the Celestial Iron Body Cultivation, his flesh tempered into living steel. His Death Arms—twin scythes bound by chains—dance like a mythological dragon, crackling with lightning, capturing and tearing apart those who stand in his way. Beside him stands Shinryu, swift and precise, blessed by the Celestial Tiger. His Death Arms, a pair of white leather gloves with retractable claws, strike with divine speed—every slash a whisper of the heavens’ fury. Together, they ascend the path of blood and power, bound by brotherhood yet tested by fate. Their bond is their greatest strength, but in a world where the Death Arms grow with their wielders—feeding on their victories and failures—power often demands a terrible price. As the 10,000-year Reset begins, ancient titans stir, forgotten sects rise from the shadows, and primordial beasts long thought extinct awaken. The heavens will bear witness as Raikai and Shinryu defy the gods—or die trying. In an age where flesh is reforged into iron and weapons evolve alongside the soul—two brothers will challenge destiny itself!
kaidoakario · 2.3K Views

"Menantang Takdir di Menara Tanpa Hukum"

Sinopsis "Menantang Takdir di Menara Tanpa Hukum" Kael tumbuh sebagai seorang tabib muda berbakat, mewarisi ilmu dari kakeknya yang legendaris. Namun, ketika wabah misterius melanda desanya, ia menghadapi kenyataan pahit—kemampuannya tidak cukup untuk menyelamatkan semua orang. Teringat cerita lama sang kakek tentang Menara Tanpa Hukum, tempat di mana ia pertama kali belajar pengobatan, Kael memutuskan untuk menaiki menara demi mencari ilmu yang lebih tinggi. Namun, menara bukanlah tempat bagi orang yang lemah. Di dalamnya, hanya mereka yang kuat yang bisa bertahan. Dalam masa tutorial, Kael mendapatkan Kitab Petir, sebuah teknik bela diri yang menjadi dasar kekuatannya. Tapi saat ia mencari guru kakeknya, ia justru menemukan kenyataan yang lebih kejam—tabib sudah tidak lagi dibutuhkan di menara. Sebagai gantinya, para Heler, orang-orang yang mampu menyembuhkan luka dengan mana, telah menggantikan peran tabib. Ilmu tabib dianggap usang dan tidak efisien, perlahan menghilang dari sejarah menara. Kael menghadapi dilema besar: haruskah ia menyerah dan mengikuti sistem yang ada, atau tetap berpegang teguh pada ilmu yang diwariskan kakeknya? Dengan catatan lama kakeknya sebagai petunjuk, Kael memulai perjalanan mendaki menara, mencari sisa-sisa ilmu tabib yang telah terkubur. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan para Heler yang menganggapnya remeh, sekutu yang meragukan pilihannya, serta musuh yang ingin menghapus tabib dari sejarah. Di dunia di mana kekuatan menentukan segalanya, bisakah seorang tabib bertahan? Ataukah Kael akan menemukan cara mengubah takdir dan membuktikan bahwa tabib masih memiliki tempat di dalam menara? Perjalanan Kael baru saja dimulai, dan ia bertekad untuk mendobrak batasan yang telah ditetapkan oleh dunia.
fblues_eyes · 786 Views
Related Topics
More