Setelah menaruh Giavana di jok depan, Gyarendra pun melajukan mobilnya kembali ke rumah. Ia menoleh ke gadis di sebelahnya, berkata ketika berhenti di lampu merah, "Ini rahasia kita berdua, yah! Dan nanti, serahkan saja padaku urusan menjelaskan pada Mama dan Lyn. Ingat, Gee, saat ini … kau sudah menjadi milikku dan kau tak bisa lagi seenaknya padaku. Aku akan bertanggung jawab pada hidupmu, aku janji mengenai itu. Kau bisa tenang."
Di samping, Giavana duduk sambil menahan amarah yang sudah meletup-letup bersiap untuk erupsi. Matanya menatap tajam ke depan dengan kedua alis terajut dan tangan mencoba mengepal kuat meski belum sepenuhnya mampu.
Giavana masih teringat apa saja kata-kata omong kosong yang disemburkan Gyarendra tadi di kamar hotel ketika memperkosa dirinya. Si mantan berniat mensucikan tubuhnya dari sentuhan lelaki sebelumnya? Dengan sentuhan lain yang justru makin mengotori dia?