Mereka berempat duduk berjejer di kursi beton panjang tersebut, menatap ke depan, melihat orang-orang yang lalu-lalang di depan mata.
"Ehh? Ini Gauzan, kan?" Sebuah suara menghampiri pendengaran keempat orang itu. Di dekat mereka ada 2 orang muda-mudi.
Zan menoleh dan bertanya, "Errr … Fitri? Kita satu SMA, kan?"
"Iya! Tentu aja! Masa sih lupa?" Rupanya ini teman masa SMA. Fitri menjulurkan tangan untuk menyalami Zan. "Ehh, kamu udah punya istri, yah!" Mata Fitri bergulir ke arah Gia.
"Kamu gak mengenali dia? Ini Gia!" Zan menyahut antusias. Kesempatan! Lagi-lagi dia mendapatkan kesempatan!
"Hah? Gia, maksudmu Gia … Gia sohib kamu?" Fitri terkesiap.
Mau tak mau, Gia melepas masker yang dia pakai. Fitri makin kaget. Gia terpaksa tersenyum saat menyapa kawan SMA-nya, "Halo, Fit."
