"Ia datang—" kata Newgate, nyaris terisak, dan sekarang Angel mulai merasakan ketakutannya.
"Kumohon, kumohon, Angel—"
Angel menengadah.
Awan membelah, dan dari celahnya yang gelap ada sosok yang melesat turun: mula-mula kecil, namun detik demi detik sosok itu semakin dekat dan bentuknya semakin besar serta menakutkan. Ia meluncur lurus menuju mereka, dengan wajah kekejIman yang tampak jelas. Angel terpaku melihat sosok yang turun itu, matanya tidak bisa berkedip.
"Angel, kau harus—" kata Giorno dengan nada mendesak.
Angel sadar dan bangkit, "Pegangi ia erat-erat," tapi bahkan saat kata-kata itu masih berada dalam benaknya, malaikat itu merosot ke tanah, terurai dan buyar seperti kabut, kemudian lenyap. Angel memandang sekitarnya, bengong dan mual.
"Apakah aku membunuhnya?" tanyanya dengan suara gemetar.
"Terpaksa," kata Giorno.
"Benarkah. Aku benci ini," kata Angel keras-keras, "sungguh, sungguh, aku benci pembunuhan ini! Kenapa ini harus terjadi?"