Dan karena hormatnya ia kepada sahabatnya ini, ia memberikan serta mendapat hadiah terakhir dari Edden untuknya. Dengan gerakan cakar tajam yang lembut, ia merobek pakaian jenazah sahabatnya, membuka tubuhnya dengan sekali cabik, dan mulai menyantap daging dan darah sobat lImanya. Ini makanan pertImanya setelah berhari-hari, dan ia sangat lapar.
Tapi serangkaian pikiran rumit terjalin dalam benak sang raja beruang, terdiri atas lebih banyak untaian selain rasa lapar dan kepuasan. Ada kenangan akan kebahagian bersa Raja Beruang yang selalu menjadi sahabat sejahinya. Ingatan itu mengalir begitu saja seiringan dengan setiap gigitan Raja Berung menyantap tubuh sahabatnya itu. Setiap darah mengucur tidak dibiarkan begitu saja, ia akan menjilatinya sampai kering hinga tidak membekas.