Sebaliknya, surga bagi jiwa yang telah lepas dari tubuhnya adalah kondisi saat jiwa merasakan sukacita sebagai buah dari kesadaran murni dan kejernihannya. Surga tertinggi dalam konteks ini tentu saja dimensi atau alam spiritual, di mana jiwa manusia kembali kepada sangkan paraning dumadi dan menyatu dengan asal muasal keberadaannya yang disebut Roh Agung Semesta.
Tentu saja, rasa sukacita dalam dimensi ini tidak muncul dari tindakan fisikal seperti bersetubuh dan makan berbagai hidangan lezat. Jiwa yang sudah masuk ke dimensi ini tentu saja tak lagi memiliki tubuh material.
Rasa sukacita muncul dari keterhubungan penuh dengan Sumber Kasih Murni. Juga karena jiwa tak lagi terikat berbagai akar duka, baik berupa gejolak emosi maupun kemelekatan dengan keberadaan di luar dirinya. Jiwa telah menjadi merdeka sepenuhnya dan tenggelam dalam sukacita yang langgeng.