"Tentu saja kami memiliki nIma. NImaku Newgate. Temanku Giorno."
Angel menimbang-nimbang tindakan yang akan diambilnya. Jika kau memilih satu jalan dari sekian banyak jalur, semua jalan yang tidak kau pilih akan sirna seperti lilin padam, seakan-akan tak pernah ada. Namun saat ini Angel memiliki semua pilihan. Tapi untuk mempertahankan keberadaan semuanya berarti tidak perlu melakukan apa pun. Bagaimana pun, ia harus memilih.
"Kita turun gunung," katanya.
"Kita ke danau itu. Mungkin ada barang yang bisa kugunakan di sana. Dan aku memang haus. Akan kuambil jalan yang menurutku benar dan kau bisa memanduku kalau salah."
Baru setelah beberapa menit menuruni lereng berbatu-batu terjal, Angel menyadari tangannya sudah tidak terasa sakit. Bahkan ia tidak memikirkan lukanya lagi sejak terjaga.