Wanita itu seperti petugas perlindungan anak yang pernah membantu menolongnya. Dia selalu datang seminggu satu kali tiap hari jumat selepas pulang kerja. Kesedihan dan rasa bersalah sangat terlihat dari wajahnya setiap kali mengunjungi makan sepuluh anak panti, yang menjadi korban kekerasan sehingga mereka harus mengalami kematian tragis.
Gadis itu tidak bisa meninggalkan penyelamatnya sendirian di kuburan. Katanya dia juga sangat berterimaksih karena telah sering berkunjung dan tidak melupakannya. Air mata gadis itu hamir mentes. Di dalam pikiranku selalu bergulat mempertanyakan perbedaan signifikan antara hantu dan manusia.
