"Kamu bisa memanggilku Rika. Oke, anak kecil, jika kamu tidak bermain mampu bermain, aku akan melindungimu kali ini. Lain kali aku akan mengandalkanmu." Kata Rika sambil tersenyum dan berbalik. Menghilang di tengah malam.
Riski berdiri di sana berpikir untuk waktu yang lama. Dia percaya apa yang Rika katakan, tetapi dia tidak akan percaya bahwa dia akan pergi. Dia senang mengetahui master secara diam-diam melindungi dirinya, dia secara alami tidak punya apa-apa untuk dikatakan.
Suara getar ponselnya mengembalikannya ke pikiran sadarnya, mengeluarkan dan menekan tombol jawab.
"Riski, apakah kau tidak apa-apa?" Suara Paman Hendro.
"Ayah, jangan khawatir, tidak ada apa-apa. Mobil Meri rusak parah." Riski sebenarnya merasa malu. Bagaimanapun, itu adalah mobil Meri, dan hampir hampir membuatnya tak bisa berjalan.
"Tidak masalah jika mobil rusak, asalkan kamu baik-baik saja." Suara Paman Hendro di telepon jelas lega.