Shakira begitu kesal pada reisa beberapa hari ini tak menghubunginya sama sekali, berusaha menelpon tapi teleponnya selalu berdering sibuk, satu minggu lebih shakira diabaikan oleh reisa, semua pesan yang dikirimnya juga tak ada tanda balasan.
'Apa yang dikerjakannya'. Kemana pergi sahabatnya selama satu pekan ini, ditengah kekhawatiran shakira menjumpai kejadian tak terduga.
Reisa berada didalam perpusatakaan bersama seseorang yang tak lain adalah Sammy, duduk berdua berhadap-hadapan berbincang tanpa canggung layaknya teman akrab, senantiasa bertemu dan janjian mengobrol sesuatu asyik sampai lupa waktu. Reisa bareng Sammy?
Mata Shakira tak dapat mempercayainya. Selama ini dirinya terlupakan karena keberadaan Sammy.
Shakira menerobos masuk ruang perpusatakaan, kekesalan memenuhi pikirannya, kekecewaan tak akan didapatkan shakira jika reisa dari awal berbicara tentang kedekatannya dengan Sammy. Sahabatnya bahkan menghilang dan tak menghiraukannya beberapa waktu.
Larangan darinya, reisa mengabaikan peringatan shakira untuk tak berurusan dengan sammy atau sebaliknya sammy mencoba mendekati sahabatnya.
"Rei…aku perlu bicara denganmu", Shakira tiba-tiba berdiri hadir diantara reisa dan sammy.
"Shaki?!" reisa terkaget akan kedatangan sahabatnya. Kekesalan memenuhi wajah Shakira mengarahkan pandangan ke sammy. "Shaki aku bisa jelasin" reisa menyadari shakira pasti kesal telah menutupi kebersamaannya dengan Sammy dan tentang larangan yang sudah diabaikan.
"Ada urusan apa kau sama dia?", tanya Shakira. Sammy masih duduk diam ditempatnya.
Reisa bangun dari kursi mendorong tubuh Shakira sedikit menjauh dari Sammy.
"Rei…aku kan udah pesan jangan dekati dia apalagi berurusan sama dia", ucapan kata 'DIA' dikeraskan oleh suara Shakira agar Sammy bisa mendengar semua percakapan mereka. Tangan reisa mencoba menarik tangan shakira tapi tak sanggup, sahabatnya malah mendatangi Sammy "jauhi reisa…", pinta shakira.
"Shaki…, kau salah paham", penuturan reisa tak digubris. Shakira memancing kekesalan menarik lengan sammy secara kasar.
"Shaki hentikan…, ada apa denganmu?"
Reisa keheranan melihat reaksi shakira yang sungguh belebihan pada sammy. Tak percaya sahabatnya bisa melakukan hal kasar seperti itu padahal pertemuannya dengan semmy tak mengharuskan kejadian serupa.
"Bisa gak bicara baik-baik", pinta sammy bersuara.
"Enggak…", sambar Shakira sembari mendorong tubuh sammy. "Jangan dekati sahabat gue dengan sikap buruk loe itu". Sammy mulai merespon perlakuan Shakira terhadapnya.
"Aku gak ngelakuin apapun", sangkal Sammy.
Reisa menengahi menghadang tubuh Shakira berusaha ingin mengeluarkan perbuatan kasar lagi pada Sammy. "Shaki please…, hentikan?!", teriak reisa. Tak mempan.
Perdebatan mereka dimulai, saling melontarkan kata-kata kasar, berbicara sangat keras. Ruang perpustakaan dibuat gempar oleh kelakuan mereka. Semua orang yang berada disana melotot terusik menonton kami bertiga mengeluarkan keributan. Adegan tom and jerry, mereka yang menyaksikan pasti merasa senang. Reisa tak sanggup melerai mereka.
Yuna ingin mencari Sammy diperpustakaan mengetahui kejadian menghebohkan dalam perpustakaan, keributan yang ditunjukkan Shakira menyedot perhatian orang sekitar.
Yuna mengeluarkan ponsel nya memencet tombol layar mencoba merekam semua kegaduhan yang terjadi. Dirinya tersenyum puas saat mendapatkan moment tak terduga yang bisa membuat satu kampus heboh.
"Sam…tolong pergi dari sini" mendengar pendapat reisa Sammy meninggalkan Shakira masih emosi akan dirinya. Reisa meminta Shakira duduk ingin menjelaskan persoalannya. Kenapa reisa mengabaikan peringatannya untuk menjauhi sammy,
pak handoyo menginginkan sammy jadi pembimbing dan motivator nya.
"Kenapa harus dia sih?!, protes Shakira keberatan, tangannya ikut memukul meja kesal. Reisa menggelengkan kepalanya.
"Asal tau aja dia itu orangnya aneh gak kayak kakaknya", oceh Shakira. Reisa teringat akan sesuatu, pak handoyoh mungkin orang yang menjadi perantara antara Sammy dan reisa, kenyatannya Sammy sendiri yang bersedia menjadi pembimbingnya. Jika mendengar hal itu Shakira pasti akan lebih tak menyukainya. "Gak seburuk itu shaki", belaku menyangkal.
"Apa…?! Kau ngebela dia?", sewot Shakira melotot.
Sahabatnya tetap tak terima. "Harus ya deket-deket ama dia?"
Kepala reisa hanya menggangguk pelan. "Ayolah rei…", Shakira menggenggam kedua tangan reisa seolah memohon agar keinginannya terpenuhi.
"Kenapa kau sangat keberatan? Dia bahkan gak ngelakuin hal yang buruk padaku"
Tak dijawab,tingkah Shakira agak kebingungan. "Berikan satu alasan", desakku. shakira melepaskan genggaman tangannya dari tangan reisa.
"Enggak ada alasan rei…", sambarnya.
"ini aneh, gak biasanya si kutu buku itu perduli ama orang lain", shakira mengalihkan pembicaraan.
"Kau begitu mengenalnya shaki?", ucapku refleks. Shakira terdiam lagi, pertama kali bertemu mereka juga, Shakira sangat lugas menjelaskan secara detail tentang jati diri si kembar, giliran ditanya kau mengenal mereka dia selalu diam tak menyangkal.
"Yang pasti si sem jauh lebih baik daripada si sam, jika disuruh memilih mungkin aku lebih suka bareng semmy daripada dia", Shakira tanpa sadar nerocos me-ansumsikan pendapatnya tak menghiraukan reisa. Berkata sesuatu yang harusnya tak diungkapkan.
"Apa kau bilang shaki?", tanya reisa pura-pura tak mendengarkan perkataan.
"Ah…gak kok" Shakira memalingkan mukanya dari reisa.
Reisa jadi bertanya-tanya dalam hati, mungkin kah sahabatnya menyukai semmy? Atau sebaliknya, mencerna kelakuan semmy selalu mengganggu shakira, seorang cowok suka menikmati keisengannya menggangu gadis yang disukainya. Shakira juga seperti tak keberatan.
Shakira meluluh kalah.
"Baiklah…., aku tak bisa melarangmu bergaul dengan siapapun, lagian itu juga untuk kebaikanmu", agak berat hati shakira memperbolehkan reisa berteman sama sammy meski agak tak rela juga, apalagi mengingat sebagian cewek diluar sana punya sikap over pada sammy, kemungkinan tak akan membiarkan reisa berada didekat sammy.
Kejadian kemarin dia begitu akrab dengan semmy, sekarang bahkan sangat tau tentang Sammy. Mulutku serasa tak ingin berhenti untuk bertanya " Shaki boleh kutanya sesuatu?"
"Iya…, apalagi ?!, tanggapnya malas.
"Kau kenal baik sama mereka berdua? Cara bicaramu seperti kau sangat mengenal mereka" Reaksi Shakira datar, sikap yang ditunjukkannya berbeda, kedua tangan nya yang berada diatas meja mengeluarkan tanda-tanda panik.
"Kau terlalu berlebihan", sangkal Shakira.
"Aku? Berlebihan? Kemarin juga saat kau mengobrol sama semmy keliatan biasa banget "
Sahabatnya tak menepis lagi.
Apa dia punya hubungan dengan saudara kembar, waktu berbicara pada mereka reaksi kedua cowok itu tak canggung malahan terkesan akrab.
"Shaki…", reisa mencoba menyadarkan sahabatnya agak melamun.
"Kenapa? Kok diem? Jangan sembunyikan sesuatu dariku"
"Ah…enggak kok" menggelengkan kepala, " Dikampus ini siapa sih yang gak kenal si kembar sem dan sam, apalagi dikalangan cewek-cewek, iya kan?!, alih shakira.
"Iya sih…", setuju reisa tanpa berdebat lagi. Semua cewek kecuali aku. Saudara kembar itu sudah tiba-tiba masuk dalam kehidupan reisa, memunculkan segala kejutan dan kebetulan diluar logika, bahkan diri nya sendiri pun belum pernah mengalaminya. Hati reisa terasa lega sebab semua permasalahan yang timbul beberapa hari mengusiknya telah menemukan jalan terselesaikan. Usahanya berjalan lancar dan semoga seterusnya tak akan ada hambatan untuk dirinya berkarya sebagai seorang penulis.