Belum sempat menutup pintu ruangan Jane. Pintu depan telah dibuka dari luar. Tidak lain pelakunya adalah manajer keuangan yang dulu sempat bersitegang dengan Nakula.
"Eh maaf," ujar Anjani yang menatap mereka dengan sinis.
"Ada perlu apa?" tanya Nakula dengan dingin.
Dia mendudukan Jane di kursi. Lantas menghampiri Anjani yang masih saja tidak tahu diri.
"Saya menyerahkan laporan yang anda minta, Pak," ucap Anjani.
"Saya kan minta besok," sahut Nakula yang begitu kesal.
"Maaf Pak. Karena sudah selesai mengerjakan, jadi saya berikan."
"Lain kali sesuai jadwal saja. Jangan lupa ketuk pintu."
Anjani mengangguk. Dia memang tadi terbawa emosi untuk melakukannya.
"Satu lagi, segera ke kepala HRD sekarang juga."
Nakula melempar laporan ke meja sebelah. File itu akan dia periksa nanti.
"Untuk apa Pak?" tanya Anjani yang tidak paham.
"Kau ke sana saja. Saya sudah menghubungi mereka. Biar mereka yang menjelaskan kepadamu."