"Ka-kamu serius? Kita akan tinggal bersama?" tanya Liana dengan suara begitu gemetar. Dia sungguh tidak menyangka hal ini akan terjadi. Jantung Liana kian berdebar kencang. Antara bahagia, takut, senang, gugup, tak sabar namun di lain sisi juga masih begitu tak siap. Apa yang harus dia lalukan nanti di rumah itu? Dia dan Bara akan hidup bersama. Benar-benar hidup bersama. Ya, walaupun belum melewati sesi pernikahan. Tetapi, Liana sangat bahagia mengetahui kenyataan ini. Benar-benar seperti mimpi baginya. Dia tidak menyangka jika orang yang selalu dia impikan dalam tidur dan bahkan di dalam aktivitas apa pun kini benar-benar berakhir hidup bersama dengannya.
"Kenapa? Tampaknya kamu begitu senang." Bara menatap malas ke arah Liana. Pria itu menghela napas lalu tersenyum simpul layaknya devil yang tengah meremehkan manusia.