"Li ...," Delia kembali mengetuk pintu. Membuat Liana yang masih duduk di atas kursi riasnya sontak bangkit dan memutar tubuh.
"Iya, Ma? Sebentar," ujar gadis itu seraya berjalan ke arah pintu dan membukanya perlahan. "Ada apa, Ma?" tanya Liana sedikit menyembulkan kepalanya.
"Ini, mama membuat kue kesukaanmu. Kebetulan ada pesanan dan mama sengaja menyisihkannya. Cobalah." Delia memajukan piring di tangannya ke arah Liana.
"Uhh, aromanya bahkan sudah harum sekali, Ma. Membuat Liana kembali merasa lapar," tukas Liana menyambar piring yang Delia serahkan, membuat pintu di depannya kian terbuka lebar.
"Jamunya belum kamu minum? Nanti keburu dingin, Li," papar Delia saat netranya tak sengaja menatap ke arah nakas yang berada di dalam ruang kamar Liana dan dia dapati segelas jamu yang tadi sempat dirinya buat masih tak berkurang sedikit pun.