Jadi kemudian setelah dia mendapatkan persetujuan dari Feby dirinya pun mengikuti Feby menuju ke kamarnya, dengan penerangan dari lampu emergency suasana di dalam kamar yang semula gelap gulita menjadi terang
hanya saja dikarenakan keadaan mati lampu Yang terjadi di seluruh daerah tersebut sehingga pada dasarnya menjadikan suasana yang ada di dalam kamar benar-benar berbeda, Feby yang masih memiliki sedikit ketakutan terhadap kegelapan
kini berangsur-angsur menjadi lebih berani dengan sinar lampu emergency yang menyala dan juga kehadiran dari jay, dan Jay yang masuk ke kamar Feby melihat bahwa kamar Feby didominasi oleh warna biru yang dalam hal ini membuat jahe cukup terkejut
karena biasanya yang dia ketahui tentang kamar seorang perempuan apalagi mereka yang masih remaja biasanya berisikan warna-warna feminim seperti merah jambu, namun saat ini ketika jam melihat bahwa warna yang dominan di dalam kamar Feby adalah berwarna biru, ya tentunya mendapatkan sedikit kejutan
baru kemudian ketika dirinya mengalihkan ke arah kasur di mana dalam penerangan lampu emergency, terlihat bahwa baik sprei maupun bantal serta guling yang ada di kasur tersebut memiliki motif Doraemon
dan kemudian barulah semua hal tersebut menjadi masuk akal, " ohhhh lu suka Doraemon Feby" kata Jay melihat ke sekeliling kamar Feby
" iya gua suka Doraemon, dia lucu dan bisa ngabulin permintaan yang aneh" jawab Feby tersenyum
Melihat senyum Feby nampak begitu polos jay sedikit terdiam dan di dalam pikirannya dia harus mengakui bahwa tampilan Feby saat ini bisa dikatakan sangatlah menarik, " kalo Shizuka suka juga lu?" Tanya Jay lagi sambil duduk di kursi belajar yang ada di kamar Feby
" Ga terlalu biasa aja" jawab Feby sembari menatap Jay
" Ehhh..tumben bukannya biasannya malah cewe suka Shizuka?" Tanya Jay kembali kepada Feby, merasa jawaban yang diberikan Feby sedikit berbeda
" Iya mungkin kebanyakan begitu, tapi buat gua pribadi, lebih milih Doraemon yang imut dari pada Shizuka yang polos, apalagi gua SMP Shizuka SD jelas kan harus milih apa" kata Feby menjawab dengan nada tidak puas kepada Jay
" Heheheh...sory gua pikir lu suka" jawab Jay kembali, namun kemudian dirinya melihat bahwa Feby kini mulai mengantuk hal tersebut terlihat dari dirinya yang menguap beberapa kali, " lu udah ngantuk yah?" Kata Jay melihat kondisi Feby yang sudah agak lelah
" Ahhh....iya nih, tapi gua ga bisa tidur" kata Feby kembali
" Kok gitu? " Tanya Jay heran
" Emmmm....gua..biasanya dipeluk sama ibu gua dulu sebelum tidur" kata Feby menjawab dengan malu
Mendengar jawaban dari Feby tersebut awalnya Dia merasa bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang cukup biasa sebagai seorang remaja, meski harus dikatakan bahwa ketika mereka beranjak dewasa kebiasaan tersebut seharusnya sudah bisa hilang, namun dia juga mengingat dengan jelas dia juga memiliki kebiasaan sebelum tidur layaknya seperti Feby
Kebiasaan yang dia miliki sebelum tidur adalah, dirinya harus mendapatkan ucapan pada punggungnya sebelum dirinya bisa tetap tidur lelap oleh orang tuanya, dan hal ini berlangsung sampai dirinya SD, hanya ketika orang tuanya berkata bahwa hal tersebut tidak baik untuk dilakukan ketika dirinya beranjak dewasa
Perlahan-lahan Jay pun mengurangi hal tersebut, hingga pada akhirnya kemudian dirinya sudah benar-benar tidak melakukan hal tersebut lagi, dan kali ini ketika Jay mendengar jawaban dari Feby dia memaklumi hal tersebut, apalagi kemudian Feby merupakan anak semata wayang dari kedua orang tuanya dan dari sini sudah jelas seberapa manjanya dirinya kepada kedua orang tuanya
Tetapi setelah memikirkan hal tersebut ada satu hal lagi yang kemudian membuat Jay terpana dan juga menjadi bersemangat, Bukankah hal ini mengisyaratkan kepada dirinya bahwa dia bisa memeluk Feby dan membuat dirinya tertidur, hal ini tentunya sejalan dengan misi yang dia miliki yaitu untuk memeluk Feby dan menciumnya, jadi kemudian bisa dikatakan bahwa Bukankah ini peluang emas yang sudah dia nantikan, namun untuk tidak menimbulkan kecurigaan dan juga menyebabkan Feby merasa ilfil terhadap dirinya Jay harus bersikap menahan diri " ohhh gitu, tapi ibu lu kan ga ada Feby" jawab Jay lagi
" Emmm...iya sih.....tapi...." Kata Feby belum kelar Jay segera menyela
" Nah kalo ga ada yaudah tidur lah, lagian lu udah gede biasain mandiri, tar juga biasa" kata Jay membujuk namun pada dasarnya mengarahkan feby untuk segera tidur
Mendengar perkataan dari Jay Feby di sisi lain juga merasa malu, dan hal tersebut tentunya menjadi seperti pengingat bagi dirinya untuk tidak terlalu manja lagi, " yaudha kalo gitu gua tidur dulu" kata Feby dengan wajah ragu namun masih naik ke atas kasur dan menyelimuti dirinya
Di sisi lain jaya melihat tindakan Feby segera menutup pintu kamar dan kembali duduk di kursi belajar Feby, sambil kemudian dirinya pun berkata " udah ga usah kawatir lu tidur aja duluan, gua jagain disini" kata Jay kembali mencoba membuat Yaman Feby
Setelah mendengar kembali perkataan dari Jay Feby pun mulai mencoba untuk tertidur, dan Jay yang merasa bosan mulai membaca beberapa buku yang tersedia di meja belajar Feby, hanya saat ketika dirinya baru membaca sebuah buku dan akan membalik lembaran berikutnya, dia mendengarkan suara berisik yang berasal dari kasur Feby
Awalnya aja tidak menghiraukan hal tersebut, hanya saja sering dengan berjalannya waktu nampak gerakan yang ada di kasur Feby menjadi semakin besar, dan tepat 10 menit kemudian suara Feby terdengar kembali" ahhhh....gua ga bisa tidur Jay" kata Feby dengan nada lesu dan memelas
" Terus?" Tanya Jay kepada Feby namun masih membaca buku
Melihat sikap Jay yang acuh tak acuh Feby kesal di dalam dirinya( emang dasar cowo ga peka!!!!) Teriak Feby di hatinya, hanya saja dia tak berani untuk berbicara keluar dari mulutnya
"Jay....Jay.....jay....." Teriak Feby
Mendengar teriakan dari Feby memanggil namanya, Jay kemudian menyudahi kegiatan membacanya tersebut dan melirik ke arah Feby seraya bertanya " kenapa sih Feby???" Tanya Jay sedikit kesal
" Emmm temenin gua tidur di kasur" kata Feby kesal namun dia tak punya pilihan karena dirinya masih tidak bisa tidur sendiri
" Ok...ok...gua tidur juga" jawab Jay dengan sedirkit jengkel, dan saat dirinya naik ke atas kasur sambil membelakangi Feby, ada senyum di sudut mulut jay
" Nah, tidur lu sekarang" kata Jay kepada Feby saat dirinya sudah berada di satu kasur yang sama dengan Feby
" Ok..." Kata Feby dengan malu dan mencoba tertidur sambil memeluk guling, namun tak lama kemudian dia kembali berkata " Jay gua ga bisa tidur" kata Feby kembali dengan nada kesal dan memelas
" Terus lu mau apa?" Kata Jay yang nampak kesal, melihat wajah kesal Jay Feby sedikit takut dan bersalah namun kemudian dia berkata dengan suara yang kecil
" Itu....emmm...peluk gua, biar gua bisa tidur " kata Feby sambil memelintir selimut
" Yakin lu??" Tanya Jay lagi
" Emmm" jawab Feby
" Yaudha sini" kata Jay kepada Feby dan memeluk dengan erat, merasakan tubuh halus yang ada di dalam pelukannya dan mencium aroma wangi dari shampo serta tubuh Feby, Jay merasa senang dan juga berpikir bahwa nampaknya tugas ini akan segera selesai, di sisi lain Feby masih menahan dirinya ketika berada dipelukan
Hanya saja kemudian dia merasakan kehangatan dan juga perasaan nyaman yang tak bisa dijelaskan, tangannya yang menopang badan jay dan membuat jarak di antara keduanya, perlahan mulai mengendur dan secara bertahap melepaskan penjagaan di antara keduanya, dan jadi sisi lain masih terus bertahan memeluk Feby
Sampai kemudian waktu berlalu begitu saja, sayang tertidur sambil memeluk Feby sedikit terbangun dan melihat Feby yang sudah melingkari tangannya di area pinggangnya, sambil bernafas dengan halus di area dadanya, lihat adegan tersebut tentu saja saya merasa sangat senang, dan ketika dirinya melihat jam dinding yang terpasang di kamar Feby yang menunjukkan pukul 03.00 pagi
Jay kembali merasa mengantuk dan dirinya pun mulai kembali mencoba untuk tertidur, hanya saja dia hampir melupakan tugas kedua dari sistem di mana dirinya perlu mencium Feby, namun kemudian dia berpikir sistem tidak memberikan misi secara spesifik artinya tidak mengharuskan dirinya untuk mencium Feby pada area tertentu, sehingga kemudian dirinya hanya mencium kening Feby dengan lembut dan kemudian menutup matanya.
Dan disaat Jay tertidur tak lama di dalam pikirannya terdengar suara [ selamat tuan muda menyelesaikan misi, hadiah sudah di distribusikan di ruang sistem] suara keberhasilan misi terniang di dalam pikiran Jay