" mana si Jay nih, ditungguin lama banget" keluh Ari kepada dewa dan juga Angga
" Sabar kali, tadi gua liat dia pulang belakangan" kata Angga menjawab
" Sial..!!! Udah gatel nih tangan gua, pengen tabok tuh bocah songong !!" Kata dewa geram
Jay yang telah berjalan di belakang mereka, dan mendengar umpatan dari ketiganya tidak tahu harus tertawa atau mengutuk, dan melihat waktu yang sudah semakin sore pada dasarnya aja tidak punya waktu lama lagi untuk menunda sehingga kemudian dirinya berkata, " woyyy!!!!... Ngapain lu pada" berteriak mengagetkan ketiganya
" Sialan!!!!" Teriak ketiganya kaget dan melihat ke belakang dan ternyata Jay yang mereka cari ada disana mengagetkan mereka
" Berengsek lu jay, ngagetin orang" kata dewa yang terkejut dan segera bersikap
" Udah ga usah banyak ngomong, ayo kebelakang" kata Jay memimpin mereka ke arah sebuah lapangan kecil di belakang sekolah yang relatif sepi
" Ohhhh banyak gaya nih anak, ok kita ladenin" kata Ari
" Bagus, kita liat semana keberanian dia" kata dewa dan memimpin keduannya mengikuti Jay
Setelah keempatnya tiba di lapangan kecil yang berada di belakang sekolah yang juga menjadi tempat bermain sesekali dari anak-anak sekolahnya, yang saat ini terlihat sepi menjadi tempat yang ideal bagi jahe untuk memberikan pelajaran kepada tiga anak buah kencur tersebut
" Ok udah siap belum lu pada" kata Jay kepada ketiganya yang sudah ada di depannya
" Wah songong dia" kata dewa
" Udah gua ga punya banyak waktu, ayo kalian bertiga sekaligus aja" kata Jay meremehkan
" Gila nih anak, makan apa dia sok banget" kata Angga kesal
" Udah gua aja yang maju duluan" kata Ari yang sudah gatal
" Ok lu duluan" kata dewa
Maka kemudian tanpa basa-basi harus segera maju dan memukul Jay, lihat pukulan yang akan mengenai dirinya Jay tidak mengalami kegugupan ataupun ketakutan, tetapi kini yang dia lihat adalah seorang bocah kecil yang sedang ingin memukul dirinya dengan pukulan yang begitu lemah, tanpa banyak usaha dirinya hanya mengesampingkan tubuhnya
Dan kemudian terdengar suara Ari terjatuh " brukk...ahhh" kata Ari jatuh ke tanah memukul angin
" Banci lu ngehindar" kata dewa terpropokasi melihat Ari yang jatuh
" Ohhh gua banci, kalo gitu maju gih sekarang lu" kata Jay dengan senyum main-main
" Sialaann!!!!! Kata dewa dan maju sambil menendang ke arah Jay
Kembali menghindar tendangan dari dewa, namun kali ini Jay tidak melepaskannya begitu saja dan segera tangannya menangkap kaki dewa yang akan nendang ke arah dirinya, ketika kaki dewa berhasil ditangkap Jay tanpa ampun menendang kaki dewa satunya lagi, sehingga kemudian dirinya terjatuh ke tanah " aduhhh...." Teriak dewa di tendang dan terjatuh
" Mampus lu" teriak Angga menyerang Jay dari arah belakang, saat melihat kedua temannya mengalami kerugian di tangan Jay
Tanpa menoleh ke arah samping jaye segera mengangkat kakinya, dan memberikan tendangan langsung ke arah kepala hingga dirinya pun terjatuh di sebelah Dewa" ahhhhhh...." Teriak Angga saat kepalanya ditendang oleh Adi dan merasa pusing
Tak memberi kesempatan kepada ketiganya untuk bereaksi lebih lagi, Jay kemudian memberikan pelajaran dengan menendang ketiganya dengan tentunya memperhatikan tendangannya dan hanya menendang pada bagian-bagian yang tidak akan menyebabkan kerusakan fatal kepada mereka, hingga pada akhirnya mereka menjerit " aduhh...udah...ampun Jay..." Teriak dewa kesakitan
" Aduhhh...iya ampun...ampun.." kata Angga
" Sakitt...ughhh" kata Ari menahan rasa sakit disekujur tubuhnya
." Yaelah baru begitu aja cengeng lu pada, ga seru ah" kata Jay main main
" Ok..ok..Jay sory...kita minta maaf" kata dewa menyela dan tahu dia tak bisa menunda lagi, karena merasakan sakit disekujur tubuhnya
" Ohhh gitu, baiklah gua maafin, tapi inget kalo masih kurang cari gua kapan-kapan ok" kata Jay berkata kepada ketiganya dan meninggalkan mereka disana kesakitan
Melihat kepergian Jay ketiganya saling menatap dan ada tanda ketidakberdayaan, " gau ga nyangka ternyata dia jago berantem sial!!!!" Keluh dewa kepada kedua temanya saat Merasakan dirinya terhina karena dipukuli oleh Jay
" Brengsek emang, ga nahan dia" kata Angga mencoba berdiri namun merasakan badannya kesakitan
" Ugg...gua dendam..." Kata Ari
" Liat aja nanti, gua bakalan lapor sama Abang gua, dan kita liat masih bisa sombong ga dia" kata dewa dengan kesal
Dan jangan telah meninggalkan tempat tersebut, kini tengah menaiki angkot menuju ke rumahnya, dan tanpa dia sadari sosok familiar berada tepat di, mencium parfum wangi yang nampak segar, mengenakan rok berwarna abu-abu dengan baju seragam berwarna putih khas SMA, seorang remaja perempuan cantik dengan lesung pipi dan mata yang menawan tersenyum ke arah Jay
" Ehhh...kak intan..." Kata Jay menyapa sosok cantik disampingnya
" Nah...ketemu sama kamu Jay" jawab kak intan
" Iya kebetulan Kak, nah kakak pulang agak terlambat bukan biasanya jam 1 ya?" Tanya Jay memulai percakapan
" Iya tadi ada kegiatan kelompok, jadi ketunda, nah kamu sendiri gimana, Kok baru pulang ?" Tanya intan balik
" Iya hari ini jadwalnya agak banyak jadi pulangnya agak siang" kat Jay membalas
Dia masih harus mengagumi, sosok yang kini sedang diajak bicara, Kak Intan namanya seorang wanita cantik yang juga teman masa kecilnya, namun lebih daripada itu Kak Intan bisa dikatakan sebagai salah satu wanita yang menjadi cinta pertamanya sewaktu di masa kecil, dengan kepribadian lembut dan baik hati Kak Intan saat itu yang 2 tahun lebih tua daripada Jay, adalah sosok yang sangat dikagumi oleh Jay.
Dan perlahan ketika dirinya menjadi semakin dewasa dirinya menyadari bahwa kekaguman itu berubah menjadi perasaan cinta, hanya saja kemudian dirinya menyadari betapa bodohnya perilaku yang dia miliki kemudian, dikarenakan ke sifat kekanak-kanakannya pada dasarnya dirinya menyibukkan dengan teman mainnya di sekolah dan melupakan sosok cantik yang ada di sampingnya saat ini.
Apalagi kemudian dirinya mengingat dengan jelas bahwa ada tragedi yang akan terjadi ketika Kak Intan lulus dari sekolah SMA nya, di mana dikarenakan salah pergaulan salah satu temannya kemudian menjebaknya dengan seorang pria yang tidak bertanggung jawab, dan dari sana kemudian nasib buruk ke Intan pun dimulai, ketika dirinya dinyatakan hamil diluar nikah dan harus menikahi pria tersebut.
Yang beberapa tahun lebih tua dari dirinya, dan setelah itu kemudian kehidupan baik ke Intan pun berakhir dari yang masih tergolong muda harus menjadi seorang ibu rumah tangga, apalagi kemudian ketika dia semakin beranjak dewasa dirinya juga mengetahui bahwa Kak Intan ditinggalkan oleh pria tersebut untuk menikah lagi dengan wanita lain dan meninggalkan dengan beberapa anaknya.
Dan hal ini jelas merupakan sesuatu yang tidak bisa dibiarkan kembali untuk terjadi, mengetahui sifat dari Kak Intan yang sangat berbakti dan juga baik tetapi harus mengalami nasib yang seperti itu jay kemudian tidak tahan, jadi dalam hatinya dia sudah bertekad bahwa dia harus merubah nasib dari sosok cantik yang ada di depannya.
Kemudian karena dia memiliki kemampuan, kenapa tidak membiarkan dirinya menjadi kekasih dari kak Intan apalagi kemudian bisa dikatakan Dia memiliki peluang yang sangat besar saat ini, Kak Intan yang selalu baik dengan dirinya selalu menganggap dia sebagai adik lelakinya, dan itu adalah sesuatu keuntungan yang bisa dimanfaatkan oleh dirinya.