Kesabaran Zhu Longwei sudah menipis. Wu Fengge telah mencoba menipunya. Dia yakin akan hal itu.
Dia menginginkan jawaban dan berharap Tan Xiuying memberikan jawaban itu kepadanya. Namun, dagu gadis yang keras kepala itu terangkat dengan menantang secara terang-terangan sebelum gadis itu membanting pintu di depan wajahnya.
Zhu Longwei menatap pintu kayu yang dicat merah itu dan darahnya mendidih.
Dia sudah muak.
Sejak dahulu dia telah terbiasa menerima sikap dingin dan kasar secara terangan-terangan. Gosip mengikutinya ke mana pun dia pergi. Mereka mengatakan hal baik di depan wajahnya, tetapi bicara hal yang buruk di balik punggungnya.
Setelah kerja keras dan perjuangan sejak bergabung di militer dan menerima gelar bangsawan yang dianugerahkan oleh Kaisar, tak seorang pun yang berani menantangnya sekarang kecuali gadis ini.
Dan dia tidak akan menerima perlakuan seperti ini.
Memutar pegangan pintu dengan gusar, Zhu Longwei membuka pintu dan berjalan masuk.
