Malam itu mereka menikmati semangkuk nasi hangat dengan Ayam Cincang Gong Bao, Tahu Mapo, sepiring acar mentimun, dan tumis sayuran yang disediakan oleh pemilik rumah. Saat melihatnya sekilas, Tan Xiuying menyadari bahwa setiap hidangan itu adalah favoritnya!
Baru kali ini Tan Xiuying menikmati makanan asli zaman kuno yang kaya rempah dan memiliki tekstur ayam yang empuk. Inilah makan malam pertamanya yang paling enak di zaman kuno.
"Apakah ada arak yang enak?" tanya Tan Xiuying kepada sang pemilik rumah sambil tersenyum.
Zhu Longwei senang melihatnya begitu bahagia. Dia tidak keberatan berusaha melihat senyum manisnya. Kehadiran Tan Xiuying telah mengubah suasana hatinya dalam sekejap.
Akhirnya, sang pemilik rumah memberinya sebotol arak beras enak yang baunya harum. "Maaf, kami hanya punya ini. Silakan menikmati!"
Kemudian, Zhu Longwei menuangkan secawan arak untuk Tan Xiuying. Rasanya sudah bertahun-tahun sejak terakhir kali Tan Xiuying mencicipi arak beras, jadi dia langsung terpikat dengan aromanya yang lezat.
Dengan sekali tegukan cepat, Tan Xiuying menenggak habis araknya. Cita rasa arak itu masih tertinggal di ujung lidahnya setelah dia meminumnya. Meskipun bukan arak berkualitas terbaik, tampaknya dia benar-benar menyukai rasa arak yang lebih kuat hingga menghabiskan beberapa cawan. Zhu Longwei mencoba menghentikannya, tetapi Tan Xiuying tidak menghiraukannya.
Arak beras adalah jenis minuman beralkohol yang dibuat dengan menggunakan beras ketan, ragi, dan air. Berbeda dengan anggur, yang dibuat dari fermentasi anggur dan buah-buahan lainnya, arak beras dihasilkan dari fermentasi pati beras yang berubah menjadi gula. Makin lama, kadar karbon dioksida dalam arak akan berkurang sehingga cita rasanya akan berubah semakin lembut dan manis.
Mereka duduk di seberang meja dan mulai minum dengan nikmat. Pipi Tan Xiuying yang kemerahan sepertinya telah menarik perhatian Zhu Longwei saat ini. Sorot mata gadis itu agak kosong karena dia mungkin mabuk. Namun demikian, dia merasa gadis itu sangat menawan.
Seusai makan malam, Tan Xiuying berusaha bangkit dari duduknya. Namun sayangnya, dia mulai goyah dan jatuh tepat ke pelukan Zhu Longwei!
Untuk sesaat, Tan Xiuying bersandar tak berdaya di pelukannya. Dia menggelengkan kepalanya sangat cepat sebelum mendongak dan menatap Zhu Longwei.
Mata mereka bertemu dan Zhu Longwei memandangnya lekat-lekat. Seketika hatinya telah terpikat. Saat mereka terus menatap mata satu sama lain, seolah-olah mereka sedang melihat ke kedalaman jiwa satu sama lain.
Pada saat ini, napas Tan Xiuying berbau arak yang mereka minum bersama, ditambah dengan samar-samar aroma harum tubuhnya. Zhu Longwei bisa merasakan darah mengalir deras di kepalanya, mengingatkannya pada dorongan kuat yang mengarah pada reaksi alamiah tubuh seorang pria. Dalam sekejap, dia merasakan dorongan untuk segera membopong Tan Xiuying ke tempat tidur.
Sepertinya kadar alkohol yang cukup tinggi di tubuh Tan Xiuying akhirnya mengambil alih akal sehatnya. Tubuhnya menjadi lemah dan tampaknya benar-benar bersandar pada Zhu Longwei sekarang.
Zhu Longwei bisa mendengar Tan Xiuying bergumam sendiri, "Mengapa dunia seperti berputar? Tanah menjadi bergoyang. Apakah ada gempa bumi?" Gadis ini sudah mabuk!
Terkejut dengan ucapannya yang tiba-tiba, Zhu Longwei tahu bahwa sudah waktunya untuk membaringkan gadis ini ke tempat tidur. "Dunia tidak berputar. Kamu sedang mabuk."
Dia langsung mengangkat Tan Xiuying menuju paviliun kecil yang disewakan oleh pemilik rumah itu. Ruangan itu tidak bisa disebut kamar, karena hanya menyerupai ruangan sempit yang dibatasi dari bangunan utama dengan papan kayu tipis sebagai dinding pemisah. Bagian depannya terdapat serambi yang lumayan lebar.
Begitu membuka pintu, dia melihat bagian dalamnya terlihat sangat kuno dan sederhana. Dia menatap sebuah dipan berukuran lumayan besar diselubungi tirai warna putih kecokelatan dengan beralaskan kasur tipis. Ada sebuah kursi kayu dan sebuah meja di samping dipan. Bau dupa harum menyeruak di sekeliling ruangan.
Zhu Longwei membawanya ke dipan dan membaringkan Tan Xiuying dengan tenang di balik selimut yang nyaman. Cuaca saat itu biasanya cukup dingin, jadi Zhu Longwei perlu memastikan bahwa Tan Xiuying cukup hangat. Karena begitu lelah ditambah lagi mabuk berat, gadis itu tidak menghiraukan keadaan sekelilingnya dan langsung tertidur lelap sesaat setelah kepalanya menyentuh bantal.
Setelah membawanya ke tempat tidur, Zhu Longwei merasa perlu mendapatkan minuman yang menyegarkan. Dia menuangkan secangkir air putih dari teko keramik dan menenggaknya dalam sekali tegukan. Sesaat kemudian, dia merasa lebih baik.
Zhu Longwei tidak ingin tidur seranjang karena dia berusaha bersikap seperti pria terhormat. Itu karena dia tidak ingin menodai nama Tan Xiuying. Dia adalah seorang pria yang menghargai nilai tradisi dan kesopanan.
Melihat Tan Xiuying tidur nyenyak saja telah memicu kegembiraan di hatinya. Setelah keadaan mulai tenang, Zhu Longwei mendesis dan memutuskan bahwa dia harus pergi. Dia berjalan keluar dari kamar dan meminta sup pereda mabuk kepada si pemilik rumah.
Walaupun efek sampingnya kuat, arak beras itu cukup berkualitas. Oleh karena itu, mabuk karena arak beras tidak akan membahayakan tubuh Tan Xiuying. Zhu Longwei ingin Tan Xiuying beristirahat dengan baik, jadi dia hanya akan kembali dua jam kemudian untuk memeriksa keadaannya.
Zhu Longwei belum pernah melihat gadis yang begitu menarik dalam hidupnya. Butuh dua jam baginya hanya untuk menenangkan diri lebih awal, tetapi memandangi Tan Xiuying segera membuat darahnya mendidih lagi dengan penuh hasrat. Tenggorokannya juga mulai gatal, seolah-olah haus akan sesuatu yang lebih lagi. Sementara itu, dorongan di tubuh bagian bawahnya sulit diabaikan. Dengan menarik napas dalam-dalam, dia mencoba mendisiplinkan dirinya.
Sepanjang hidup Zhu Longwei, dia telah memilih untuk bermeditasi pada tingkat yang lebih tinggi, yang mengharuskan dia menyingkirkan emosinya, baik itu cinta atau nafsu. Karenanya, dia hampir tidak tertarik pada siapa pun. Namun, kehadiran Tan Xiuying menghadirkan perasaan aneh yang belum pernah dirasakannya. Seolah-olah Tan Xiuying telah membangunkan seekor binatang buas dalam dirinya, yang perlu dia kendalikan setiap saat.
Biasanya dia mengendalikan dirinya dengan baik selama ini, tetapi kali ini agak berbeda. Rasa haus di tenggorokannya sudah cukup lama. Melihat Tan Xiuying tidur seperti ini telah memicu hasrat membara yang menguasai tubuhnya hampir seketika. Dia sekarang seperti remaja nekat yang sedang mengalami pubertas. Apakah dia juga mabuk? Mungkinkah ini karena pengaruh alkohol dalam tubuhnya?
Sesaat kemudian setelah menenangkan diri, Zhu Longwei perlahan mendekatinya. "Nona Xiuying, silakan minum supnya."
Dalam tidurnya, Tan Xiuying tetap tidak bergerak. Dia tampak cantik dengan sedikit rona kemerahan di kedua pipinya. Bibir ranumnya yang setengah terkatup juga cukup memikat. Pada saat ini, Zhu Longwei merasakan dorongan untuk membungkuk dan mencium bibirnya.
Meskipun Tan Xiuying tertutup selimut, Zhu Longwei tetap mengalami perasaan aneh dalam dirinya. Sorot matanya tidak lagi tenang seperti sebelumnya. Dia mencengkeram mangkuk sup di tangannya dengan erat.
"Tidak." Tan Xiuying tiba-tiba bergumam dalam tidurnya. Dengan mata tertutup, dia mengulurkan tangannya ke arah Zhu Longwei.
Zhu Longwei membungkuk dekat ke arah gadis itu dan muka mereka hampir bersentuhan. Saat itulah dia berupaya keras menenangkan dirinya dan mengangkat kepala Tan Xiuying. Dia menyuapi gadis itu dengan sup hangat dari mangkuk itu.
Seberapa saat kemudian, tiba-tiba Tan Xiuying perlahan membuka mata dan menatap Zhu Longwei dengan nanar! Saat itulah Zhu Longwei berhenti bergerak hampir sejengkal lagi. Dia bisa tahu dari tatapan kabur di mata Tan Xiuying bahwa gadis itu baru saja bangun dan tampaknya terkejut melihat kedekatan mereka satu sama lain.
"Apa yang kamu lakukan?" Secara refleks, Tan Xiuying mendorongnya ke samping. Zhu Longwei mundur selangkah dan sup di tangannya hampir tumpah ke lantai.
Saat Tan Xiuying dengan susah payah bangkit dari tidurnya, akhirnya dia bisa melihat mangkuk di tangan Zhu Longwei dan perlahan-lahan mengerti. "Oh, jadi Tuan di sini untuk mengantarkan sup. Kupikir ..." Dia masih berusaha berbicara dengan jelas.
Wajar saja bila pengalaman perkosaan tidak menyenangkan yang dialaminya di zaman modern membuat Tan Xiuying menjadi paranoid karena berpikir bahwa Zhu Longwei akan mencabulinya. Untungnya, dia hanya mendorong Zhu Longwei tadi. Dia akan sangat malu jika memukul pria itu tanpa alasan.
"Aku bisa meminumnya sendiri." Tan Xiuying langsung duduk dan mengulurkan tangan pada Zhu Longwei untuk meminta sup itu.
Rasa sakit di kepalanya sedikit mengganggu, jadi sangat membantu bila minum sup untuk menenangkan dirinya. Sungguh sikap yang manis, pikirnya. Sebenarnya, hatinya tergerak oleh perhatian Zhu Longwei.
Tan Xiuying mengulurkan tangan untuk meminta mangkuk itu dan jari-jari mereka tanpa sengaja bersentuhan.
"Prang!!" Mangkuk itu tiba-tiba tergelincir dari tangan Zhu Longwei dan terempas ke lantai hingga hancur berkeping-keping!
Tan Xiuying tidak mengerti apa yang terjadi. Mengapa Zhu Longwei buru-buru menarik tangannya? Selain itu, jari-jari Zhu Longwei agak hangat dan pria itu terlihat agak gelisah. Tan Xiuying belum pernah melihatnya dalam keadaan seperti itu sebelumnya.
"Maaf … mengapa Nona tidak memegangnya dengan baik!? Tidak apa-apa, Nona Xiuying. Aku akan minta mereka membuatkan yang lain," kata Zhu Longwei sembari membereskan kekacauan itu sebelum buru-buru pergi. Sesaat kemudian, dia kembali dengan membawa semangkuk sup lagi dan meletakkannya di meja samping tempat tidur. Kemudian, dia sedikit membungkukkan badan dan bergegas keluar dari kamar.
Tan Xiuying termangu-mangu. Di zaman modern, biasanya dia minum sendirian, jadi tentu tidak masalah sampai sekarang. Setahunya dia bisa tahan dengan efek minuman keras. Dia berpikir akan mudah untuk tetap mengendalikan dirinya, tetapi tidak disangka bahwa ternyata efek samping alkohol dari arak beras ini jauh lebih kuat dari yang dia duga. Apakah efek alkoholnya lebih kuat atau pemilik tubuh ini yang lebih lemah?