"Green." Panggil Lisa mencoba menyadarkan Green dari lamunan.
Remaja perempuan bernuansa hijau muda itu menoleh memberikan senyuman pada Lisa.
"Apa kau baik-baik saja, sepertinya kau syok sekali melihat kejadian barusan."
Green mengangguk. "Ini pertama kalinya dalam hidupku melihat seseorang berciuman."
"Astaga, kau polos sekali. Justru aku setiap hari melihat ayah dan ibuku berciuman dan bermesraan di depanku, setelah sekian lama tidak melihat,"
Green menunduk, tanpa Lisa sadari meja tumpuan untuk tangan pun tumbuh rumput ilalang.
"Malah melihat temanku sendiri yang berciuman. ASTAGA!" Lisa mulai sadar, ia melihat Green. "Green, kau tidak apa-apa?"
"Aku tidak tau apa yang terjadi padaku!" Green menutup wajahnya.
Lisa terkejut dengan sikap Green yang aneh, bahkan Lisa bisa mendengar suara tangisan Green dari balik persembunyian tangannya. Lisa menghela napas, mencoba menenangkan Green dengan cara menepuk-nepuk pundak Green.