Suara tetesan air yang terjatuh kegenangan menyapu kesunyian di dalam penjaga. Green berusaha membuat Qabil tidak merasakan sakit, walaupun kenyataan ia tidak bisa menyembuhkan seutuhnya. Ia bisa saja menyembuhkan luka dengan sempurna, tapi itu harus ada sumber energinya yaitu tumbuhan.
"Kau tau Habil. Kisah anak Nabi Adam." ucap Qabil serak.
"Ya, aku tau." jawab Habil, masih tidak bisa menahan tangisannya.
Saat Qabil akan membuka mulutnya dengan cepat Green menutup mulut Qabil.
"Jangan banyak bicara, ini akan membuat darah kakak keluar bertambah banyak." pinta Green.
Qabil pun memejamkan matanya dengan perlahan. "Habil, aku ingin kau menjaga Green." ucap Qabil tiba-tiba.
Green dan Habil saling menatap, Green pun menoleh ke arah lain untuk sedikit menjauh agar mereka bisa berbicara lebih bebas, tapi Qabil memegang kuat tangan Green, remaja perempuan bernuansa hijau itu menoleh.
"Aku tau kau menyukai Habil." ucap Qabil.