Seminggu sudah, Max dan Ivory berkemah di rumah Shana bersama lainnya. Melihat sorot mata kekasihnya yang tampak bahagia, Max tidak bisa tidak ikut berbahagia atas itu.
"Kau janji akan selalu berada di dekatku?" ucap Max meyakinkan.
Ivory mengangguk mantap. "Iya, aku janji."
Max Meraih Ivory ke dalam pelukannya. Mendekapnya cukup lama hingga gadia iru sendiri yang menjauhkan tubuh.
"Nanti aku akan twrtidur jika terus saja kau peluk begitu, Max," lirihnya.
Sekarang, di sinilah mereka. Mereka tengah berada di dalam tenda kapsul buatan Jesse. Tenda itu sebagian terbuat dari kaca, sehingga mereka bisa melihat danau dan hutan dari dalam. Max benar-benar heran bagaimana Jesse bisa membuat barang-barang aneh, yang semuanya berguna! Memang tidak berlebihan jika Shana menyebut pria itu si Jenius.
Hari sudah mulai malam. Sekeliling mereka sudah menggelap. Bayangan pepohonan tinggi di sana membentuk siluet menakutkan di tanah, dan udara semakin dingin.