Mereka semua sudah kembali ke hotel dan berencana untuk menyusun rencana yang tidak membahayakan siapa pun. Bagaimana pun, William tak akan pernah setuju dengan ide Marion. Tak akan ada yang setuju dengan risiko kehilangan, tak akan pernah ada yang setimpal dengan itu.
Marion pun yang semula begitu kesal pada William, akhirnya pasrah dan menurut saja pada ide dan usulan Jesse, bahwa mereka akan bertahan selama mungkin sampai bantuan datang. Atau setidaknya sampai Jesse berhasil menemukan cara agar mereka bisa kembali ke daerah masing-masing dengan selamat.
Terlebih Markus yang sudah cukup lama diyakini telah mati, padahal ia menanti momen untuk bisa memeluk istri dan kedua putrinya kembali.
"Will ... sampai kapan kau akan marah padaku, hm?" Marion melingkarkan kedua lengan di pinggang sang suami dari belakang. Menghidu aroma tubuh pria favoritnya, Marion menyandarkan kepala pada punggung bidang itu.