Drake tak tahan untuk melerai kerumunan itu, terlebih Max tampak begitu kecil dibanding mereka. Namun, hal yang menarik membuat Drake justru urung memisahkan para laki-laki berbeda usia yang tengah bergumul dan saling pukul itu.
Max, yang ia pikir akan kalah, justru sebaliknya.
Ia berhasil membekuk tiga orang rogue dewasa dan membuat mereka tunggang langgang. Meski tentu saja, wajah Max babak belur sekarang.
Ia terengah, menoleh pada Drake dan menyengir, seolah yang tak pernah terjadi apa pun terhadapnya dan Drake tak pernah menyaksikan apa pun.
Drake menghampiri Max, memeluknya erat sekali, seolah anak itu akan hilang jika ia lepaskan.
"Max, apa yang terjadi? Apakah kau tidak apa-apa?" Drake melerai pelukannya, menilik kondisi Max yang memar di sana sini. "Apakah ada yang sakit? Ayo masuk, papa akan mengobatimu."
Ia kembali tersenyum.
"Sudah sembuh, Papa," ucapnya, sembari menunjukkan luka yang tadinya membiru itu sudah berubah kembali sesuai warna kulitnya.