William tak lagi peduli apa yang akan diceritakan Marion. Ia bahagia kekasihnya itu sudah aman, sekarang. William tak henti menghujani gadis itu dengan kecupan mesra dan penuh kerinduan.
"Marion, apakah kau tahu, kau sungguh membuatku jantungan beberapa waktu terakhir ini. Setelah penculikan itu, kenapa kau masih bandel melakukan perjalanan astral itu?" tanya William, yang sebenarnya bentuk kekesalannya pada gadis itu.
Marion hanya melipat bibirnya ke dalam dan mengatupkannya. Ia tahu, apa yang dilakukannya pasti membuat semua orang cemas. Namun, ia hanya ingin mengunjungi ayahnya.
"Aku ingin memastikan kondisi ayah. Bukankah kau ingin menyerahkan kepemimpinan pada ayahku, jadi aku ingin memastikan ia akan terus hidup. Namun, entah mengapa, aku tak bisa kembali ke alam nyata dan justru bertemu ibu di sana."