"Mengapa mereka belum juga tiba?" tanya William, gelisah. Harapannya hanya Leah dan Shana yang seharusnya sudah menerima pesan yang dikirim oleh Marion, tetapi keduanya belum juga menunjukkan batang hidungnya.
Marion yang sejak tadi hanya duduk dan menanti tanpa berucap apa pun, pada akhirnya ikut kesal.
"Apakah mereka mengira aku hanya berpura-pura? Tidak mungkin, kan? Atau jangan-jangan ... mereka justru dihadang oleh wanita itu?"
Mendengar Marion menyebut kata 'wanita itu' membuat bulu halus di sekujur tubuh William menjadi bergidik. Bagaimana tidak? Ia sudah merasakan sikap aneh Magenta sejak awal. Entah siapa yang sebenarnya tengah ia incar, yang pasti, dirinya adalah salah satunya.
"Kita tunggu saja, Marion. Atau bila perlu, kau hubungi mereka kembali, karena kurasa mereka tak bisa memulai telepati dikarenakan kekuatan Amukhis yang menyelubungi tempat ini," ucap William, sembari tetap memegang luka di kepalanya.