"Dokter Jefferson? Kau Emilia Reynz?" tanya Marion, dilingkupi takjub seketika. Emily mengangguk cepat tapi samar. Ia sudah tahu bahwa pada akhirnya William akan membawa Marion sebagai pengantinnya.
Meski belum melakukan ritual sakral, setidaknya Emily sudah dapat melihat tanda yang diberikan William di beberapa bagian tubuh gadis itu.
Itu saja cukup bagi Emily, mengetahui putra semata wayangnya telah menemukan belahan jiwanya meski selama ini yang ia tahu William tak percaya dengan takdir Amethyst.
Emily merengkuh Marion ke dalam pelukannya, mengusap punggung dan rambut gadis itu dengan penuh cinta.
"Bagaimana kabar ayahmu?" tanya Emily, sungguh-sungguh karena memang ia telah lama tak mendengar kabar Jeremiah. Begitu pula Marion. Namun, terkadang Marion mampir ke rumah hanya untuk memeriksa kondisi ayahnya dan pria itu baik-baik saja. Bahkan ia pernah melihat seorang wanita datang dan menemani pria itu di ranjangnya.