Hati Natasya menegang ketika dia mendengar nenek membuka mulutnya untuk meminta bagian. : "Nenek, kalau aku lelah, aku akan lelah. Tidak apa-apa bekerja keras selagi aku masih muda."
Ha ha...
Begitu dia mengatakan ini, semua orang di keluarga Wijaya yang duduk-duduk semua mencibir.
"Natasya, jangan berpura-pura. Apa gunanya kerja kerasmu? Kemampuanmu tidak cukup untuk memimpin kita semua. "Zenith mencibir dan mencibir.
Yang lain mengangguk satu demi satu.
Sebelum status Natasya dalam keluarga Wijaya rendah, siapa pun dapat menudingnya, dan tiba-tiba menjadi kepala keluarga, dan hampir tidak ada dari mereka yang yakin.
Natasya menggigit bibirnya dengan erat: "Nenek, kamu puas dengan apa yang kamu ingin aku lakukan. Apakah aku harus melepaskan bagiannya?"
Nenek tua itu menunjukkan sedikit senyum dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Natasya, bukan berarti nenek tidak mempercayaimu. Di keluarga Wijaya kami, kemampuanmu benar-benar tidak luar biasa."