Sudah tiga hari ara menghilang bahkan rahman sudah mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mencari jejaknya namun sampai hari ini belum ketemu dimana lokasi ara bahkan silvia sampai di buat bingung karena hal ini, lalu dia mendekati rahman lalu memeluknya dari belakang "Sayang apa kau mulai jatuh cinta pada maduku??" Seketika rahman membalik badannya dan menghadap silvia lalu menangkup pipinya dengan kedua tangannya "Apa kau gila?? Aku tidak mungkin mencintai gadis kecil itu, bahkan sampai saat ini aku belum menyentuhnya." Kemudian silvia tersenyum puas dengan jawaban dari suaminya, dia hanya takut ara akan menjadi saingannya untuk mendapatkan harta rahman bahkan saat ini dia sudah menjadi penghalangnya untuk mendapatkan cinta alex.
Arifin sudah kembali bekerja seperti biasa namun dia tetap tidak lepas dari pengawasan alex karena kondisinya yang baru pulih dan tidak memperbolehkannya lelah sedikit pun, saat arifin memasuki kantor dia di sambut hangat oleh resepsionis dan para karyawan di sana Bahkan atasannya menyambut dirinya dengan hangat "Selamat pagi arifin, gimana kondisimu saat ini??" "Selama pagi pak, Alhamdulillah saya baik." "Selamat datang kembali dan ingat jaga selalu kesehatanmu." Lalu dia kembali melakukan aktifitasnya di kantor seperti biasa. Siang harinya dewi datang ke kantor membawa makan siang untuk arifin, tentu saja semenjak suaminya sakit dewi lebih berhati-hati dalam memilih makanan untuk suaminya itu bahkan sekarang dewi lebih senang dia yang memasaknya sendiri demi kebaikan arifin tentunya.
1 bulan kemudian..
Anak buah rahman menemukan keberadaan ara saat ini dia tinggal di sebuah villa daerah bandung yang di sewa alex lalu mereka segera melaporkan hal itu ke rahman "Selamat siang tuan." "Apa yang ingin kalian laporkan??" "Kami sudah menemukan keberadaan nyonya ke dua." "Kirimkan lokasinya saat ini." Rahman tersenyum puas ibarat singa yang mendapatkan buruannya, saat ini di villa hanya ada ara dan dinda beserta pembantu mereka sedangkan alex sedang di jakarta karena dia harus melakukan tindakan operasi besar pasiennya yang bisa memakan waktu sepuluh jam jadi dia meninggalkan ara bersama dinda.
Terlihat anak buah rahman sedang bersiap untuk menyergap mereka langsung memasang penutup wajahnya dengan menggunakan jaket hitam celana jeans hitam bersenjata, lalu mereka masuk ke dalam dengan cara mengendap-endap melalui pintu samping yang berada dekat kolam renang pucuk di cinta ulam pun tiba ara terlihat asik menonton film sendirian sedangkan dinda di dapur sedang membuat kopi dan mereka langsung masuk menyerang ara "aakkhh..kak dinda tolong!!" Pekik ara yang mengagetkan dinda yang berada di dapur sehingga dia berlari untuk melihat apa yang terjadi, namun saat tiba di ruang tamu dia melihat ara yang di tarik paksa oleh kedua pria asing itu lalu dinda mengambil tongkat kasti yang berada tidak jauh dari sofa buuuggghhhh.. buuuggghhhh..dia berhasil menjatuhkan salah satu dari mereka sedangkan ara sudah di bawa keluar namun baru sampai halaman duugghh..sesuatu menghantam tengkuk dinda dan membuatnya tidak sadarkan diri "Kak dindaaaa..hikss..hikss.. kalian lepaskan aku!!" Ara memberontak untuk melepaskan dirinya dari pria itu hingga ara geram dan menggigit tangannya "Aakkhh..wanita s****n." Kemudian ara melarikan diri keluar dari villa dan terjadilah aksi kejar-kejaran di sepanjang jalan tersebut, namun keberuntungan tidak berpihak padanya anak buah rahman berhasil menangkapnya lalu membekap dirinya hingga pingsan dan mereka membawa ara kembali ke jakarta.
Byuurrr..ara terbangun dan dia membuka matanya saat dia duduk betapa terkejutnya dia bahwa saat ini dia sudah berada di mansion, terlihat di seberang tempat tidurnya rahman sedang duduk di sofa bersama silvia dan beberapa anak buahnya yang berdiri di samping kasur lalu silvia tersenyum smirk "Sayang lihatlah kelinci kecilmu sudah kembali." Kemudian rahman berdiri dan menghampiri ara "Selamat datang rubah kecil yang manis..sudah selesai kan liburannya?? Aku lihat kau sedikit gemuk ya, apa alex mengurusmu dengan baik" Rahman menangkup kedua pipi mulus ara dengan kencang hingga dia meringis kesakitan plaaaakkk..lagi dan lagi ara mendapatkan tamparan dari rahman hingga meninggalkan tanda merah di pipinya bahkan tidak segan rahman mencengkram leher ara untuk membuatnya takut, tapi yang di lakukan rahman saat ini tidak membuatnya takut malah sebaliknya dia balik menantang suaminya itu beserta silvia.
Silvia telah salah menilai ara dia berpikir bahwa madunya itu adalah wanita lemah tapi semua itu salah bahkan saat ini ara sudah menyatakan perang kepada mereka berdua, itu terlihat dari sorot mata ara yang berhasil membuat silvia takut bahkan nyalinya ciut karena secara tidak langsung mereka sudah membangunkan macan yang sedang tidur. Dinda sadar dari pingsannya tepat di sampingnya ada alex dan wandi kemudian semua ART di villa itu di sidang tetapi alex tidak sama seperti rahman, dia memperlakukan para ART yang bekerja dengannya seperti keluarga "Coba katakan padaku apa yang terjadi, dan kenapa kang maman yang berjaga di depan bisa pingsan dan terluka." "Tu..tuan maafkan kami, saat itu saya dan kang dadang sedang berbelanja bahan makanan lalu saat kami sampai non dinda sudah tergeletak di lantai." Ujar bi inah dengan rasa takut yang teramat dalam bahkan dia tidak sampai berani menatap tuannya yang saat ini di penuhi dengan amarah.
Disaat mansion sepi ara segera menghubungi mamanya dan memberitahu situasinya saat ini bahkan dewi pun shock mengetahui apa yang menimpa putrinya itu, arifin yang memperhatikan raut wajah istrinya itu segera menghentikan pekerjaannya dan menghampirinya "Ma ada apa apa??" "Hikss..hikss..pa..anak buah rahman berhasil menangkap ara dan membawanya kembali ke hadapan rahman." "Apa alex tau??" "Alex pasti tau pa, karena dinda juga terluka." Seketika arifin mengepalkan tangannya pertanda bahwa dia marah besar tapi dia juga tidak boleh gegabah karena jika satu kesalahan dia perbuat maka akan bahaya bagi ara, lalu dia berniat akan menemui alex jika dia sudah di jakarta.
Sudah satu minggu ara di kurung dalam kamarnya bahkan rahman menyuruh beberapa pria berbadan besar untuk menjaga di depan pintu kamar ara, lalu silvia apa yang dia lakukan?? Dia sibuk menggoda alex bahkan nekad mendatangi alex ke rumah sakit, saat ini mereka berdua sedang di lobby tepatnya di cafe lalu steven hanya menatap jengah dengan kelakuan silvia yang dia nilai seperti wanita m*****n "Lex gue punya ide..gimana jika kita manfaatkan silvia untuk menghancurkan rahman dan membebaskan ara dari pernikahan s****n itu." "Ide loe bagus juga..tapi ara juga harus kita ajak kerja sama biar dia tidak salah paham." "Oke malam ini gue akan hubungi ara, dan tugas loe sekarang hanya pura-pura luluh dengan usaha silvia." Kemudian alex dan steven pergi dari rumah sakit untuk bertemu dengan wandi serta deri untuk merencanakan pembalasan terhadap rahman serta merebut ara kembali ke sisinya.