Chereads / Karang Yang Terkikis / Chapter 10 - Diawasi mata-mata part 2

Chapter 10 - Diawasi mata-mata part 2

Malam harinya pria asing tersebut melakukan tugasnya dengan mengawasi dira dari kejauhan sambil menunggu perintah selanjutnya dari sang bos, di rumah sakit ara tidur sendiri sambil menunggu kabar dari kekasihnya karena seharian ini dia tidak ada kabar tapi ara berinisiatif untuk menghubungi wandi " halo bang..kemana aja seharian gak ada kabar?? Sibuk boleh tapi jangan sampai gak ada kabar." Cecar ara ke wandi "ya maafin abang sampai lupa kasih kabar, gimana keadaan kamu??" "Gak baik karena kamu seharian gak ada kabar, abang jujur aja deh kalau ada wanita lain karena ara gak suka abang seperti ini." Ujarku dengan sinis dan marah "ara tolong percaya sama abang ya, gak mungkin abang mendua." "Ya udah terserah abang, ara capek." Lalu ara memutuskan sambungan telponnya sambil menahan emosinya.

Masih di dalam mobil wandi dan deri tampak berpikir gimana penyelesaian masalah ini karena sekarang ara mulai uring-uringan "wandi loe kenapa?? Ribut sama ara??" "Ya der..ara menuduh gue selingkuh, sedangkan gue saat ini gak bisa cerita yang sebenarnya." "Ya udah loe tenang aja, yang penting kita selesaikan dulu." Deri berusaha menenangkan temannya itu. Di rumah ara semenjak papa tau ara mau di nikahkan dengan pria yang belum jelas asalnya membuat keadaan rumah panas dan mama merasa seperti tidak ada masalah "mah..apa kamu masih berniat menjodohkan ara dengan pria tersebut??" "Kalau iya kenapa?? Kan demi masa depan ara." "Ma..kenapa sich gak pernah mau mengerti apa mau ara dan masih denga pemikiran kolot kamu!! Jaman ara dan jaman kamu berbeda!!!" "Justru kamu pa..yang tega, atau selama ini kamu gak tau ara menjalin hubungan dengan wandi pria pengangguran itu!!!" "Ya walaupun pada akhirnya papa tau, wandi itu punya masa depan ma.. bahkan yang papa dengan tahun ini dia akan ikut test pegawai negeri." "Pegawai negeri itu berapa sich gajinya..paling dibawah standar, masih jelas rahman pa..sawahnya dimana-mana dan punya usaha juga di sini..pokoknya mama tetap dengan pendirian mama!!!!" "Ok tapi sampai kapan pun papa tidak akan merestui!!"

Setelah berdebat panjang berujung pertengkaran arifin memilih tidur di ruang tamu karena lelah dan kecewa dengan dewi istrinya yang mengambil keputusan sepihak "kenapa kamu tega mah menghancurkan kehidupan putrimu" batin arifin dan kemudian arifin tertidur. Pagi harinya arifin bersiap pergi ke kantor dengan perasaan yang buruk karena pertengkaran dengan istrinya tadi malam, dewi menghidangkan makanan di meja namun arifin tidak menyentuhnya dan langsung pergi ke kantor.

Di rumah sakit dokter dan perawat datang untuk mengecek kondisi ara "Ara gimana kondisi kamu, apa tadi malam kamu kurang tidur??" "Ya dok ara semalam gak bisa tidur dan sekarang sedikit pusing." Lalu dokter alex menyuruh perawat untuk mengecek tensi ara "dok tensi Ara masih rendah 98/99 ini gimana dok, apa kasih obat atau ganti cairan infus??" "Ganti infus aja sus." Perintah dokter alex "ara sebenarnya apa yang buat kamu gak tidur semalam?? Bisa cerita sama dokter?? Atau sore ini setelah dinas saya selesai kita ke taman aja, mungkin dengan cerita ke saya perasaan kamu lega." "Baiklah dokter, terima kasih untuk perhatiannya." Ucap ara sambil tersenyum, ya boleh dibilang dokter alex sangat tampan, dengan kulit yang sangat putih, senyumnya yang mempesona karena ada lesung pipi, tinggi, gagah, rahangnya yang tegas, mungkin usianya sekitar 25 tahun dan dokter alexlex memang sangat mirip arktor Korea.

Siang harinya rahman sedang di cafe miliknya sambil menunggu seseorang, dan sambil memainkan ponselnya dia menghubungi seseorang "gimana tugasmu??" "Bos sepertinya ada seorang dokter yang sedang mendekati ara." "Oh begitu..siapa nama dokternya??" "Kalau tidak salah dokter alex." "Ok baiklah..biar itu jadi urusanku dan kau tetap awasi ara dan jika kekasih ara datang secepatnya kau lapor padaku." "Baik bos." Setelah pembicaraan selesai rahman memutuskan sambungan telponnya "ternyata muncul penghalang baru dan ini bisa jadi penghalang bagiku karena statusnya yang seorang dokter, aku harus gerak cepat." Ujarnya dalam hati dan tidak beberapa lama orang yang di tunggu datang dan itu adalah dewi.

Setelah mendapat perintah pria asing tersebut segera melanjutkan tugas yang di berikan rahman untuk mengawasi ara, dan sebelumnya tidak lupa rahman memberikan perintah kepada orang suruhannya yang lain untuk mengawasi dira dan wandi. Di cafe rahman segera menjalankam rencana liciknya untuk terus mempengaruhi dewi dengan sifat matrenya sangat mudah bagi rahman untuk menghasut dewi "mah maaf merepotkan, karena ini mendesak." "Oh iya rahman tidak apa-apa, ada apa memanggil mama??" Kemudian rahman memberikan amplop coklat yang berisikan uang ke dewi "ini uang untuk mama membeli baju dan perlengkapan lainnya, segera belikan untuk ara, mama, dan juga papa..karena rahman akan mempercepat acara lamaran." Seketika mata dewi langsung bersinar melihat isi amplop coklat tersebut karena sangat banyak "tidak perlu khawatir rahman, setelah selesai dari sini mama akan segera belanja semua keperluan untuk berangkat ke kampung kamu." "Baik ma sekalian jangan lupa beli skincare untuk ara, jika kurang mama telpon saya nanti langsung saya transfer." "Baik lah rahman, mama pergi dulu ya." Setelah kepergian dewi, rahman segera ambil kunci mobil dan pergi untuk bertemu dengan wandi di tempat yang sudah dijanjikan.

Jam menunjukkan pukul 2 siang dan rahman sudah tiba di cafe yang sudah di janjikan, disana sudah terlihat wandi,deri, dan dira "maaf sudah membuat kalian menunggu lama." Sapa rahman dengan senyuman khas "gak usah basa-basi bro, langsung ke intinya aja." Sahut deri dengan sinis "santai bro kita duduk disini untuk berdiskusi." "Gak usah sok ramah ke kami, apa tujuan loe menyuruh orang untuk mengawasi kami bertiga!!!" Tanya Wandi dengan nada sedikit emosi "ya dan maksud loe apa pakai ancaman segala buat ara!!!" Ucap dira dengan ketus "hahahaha..wandi loe sadar diri gak sich sampai kapan pun loe gak akan bisa mendapatkan ara." "Dengar ya gue gak akan pernah takut sama orang seperti loe!!" "Jangan sombong bro, gue akan buat loe takut mulai detik ini jadi lihat saja nanti..hehhehe." setelah pertemuan singkat tersebut rahman menyuruh orangnya mengawasi wandi dengan ketat.

Setelah menerima perintah tersebut pria asing tersebut kemudian mulai mengikuti wandi, ara, dan dira di belakang sedangkan di tempat lain orang suruhannya mengawasi ara dan dokter alex. Di rumah sakit ara menghubungi wandi dan menanyakan kabar kekasihnya dan tanpa ara sadari ponselnya sudah di sadap oleh rahman, sambil mendengarkan percakapan ara dan wandi seketika senyuman iblisnya keluar seakan menemukan mainan baru lalu rahman kembali membuat rencana baru agar semua rencananya berjalan lancar.