Chereads / Princess Aily / Chapter 5 - 05. Teman baru

Chapter 5 - 05. Teman baru

"Kau berada di kelas yang sama denganku ya?

Aily yakin pria ini adalah pria yang ia lihat tadi, oh maksudnya bertemu dengan nya di kelas tadi.

"Kita bertabrakan tadi di depan pintu kelas." lanjut Aily memperjelas seperti apa detail pertemuan mereka.

"Benarkah? jadi kau yang ku tabrak tadi ya? astaga maafkan aku, tadi aku sungguh tidak sengaja. Apa kau benar baik-baik saja?" tanya pria itu yang untungnya mengingat kejadian saat mereka bertemu di kelas tadi, kalau begini kan Aily tidak menahan malu jika hanya ia yang ingat dan sudah membicarakan nya se-excited ini.

Sungguh Aily baik-baik saja, ia bahkan sudah lupa bagaimana tepatnya saat ia terjatuh. Tapi pria ini berkali-kali menanyakan keadannya yang aslinya sangat baik-baik saja ini.

Dari sini Aily bisa menilai bahwa pria yang saat ini duduk di depannya bukanlah pria menyebalkan, Aily sudah takut di ejek karena ketahuan meminta lauk lebih dari yang semestinya. Tapi setelah di pikirkan lagi, pria ini sama sekali tidak mengejek atau menunjukkan tanda-tanda akan mengumbar tindakannya pada siswa-siswa yang lain.

"Tenang saja aku sungguh baik-baik saja." jawab Aily yang lalu memutuskan untuk menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutnya karena perutnya sudah tidak lagi tahan jika harus menunda makanan nya masuk lebih lama lagi.

Jika di lihat dari segi penampilan pria ini lumayan juga, jaket dari brand ternama juga kaos polos yang harganya tidak polos karena memiliki logo mahal di bagian dadanya. Aily jadi minder sendiri hanya dengan memikirkan berapa jumlah dari seluruh outfit yang di kenakan nya.

"Syukurlah kalau begitu."

"Perkenalkan namaku Alvaro, panggil saja Varo." ujarnya sembari menyodorkan tangan kanannya mengajak Aily yang sedang sibuk dengan makanan nya itu bersalaman.

Alvaro? nama yang sangat asing di telinga Aily.

Aily menyambut tangan itu sambil mulutnya yang terus mengunyah ayam di dalamnya, "Mamahu aiyi." ucapnya yang sama sekali tidak terdengar jelas karena mulutnya benar-benar penuh saat mencoba memperkenalkan dirinya.

"Ha? kau bicara apa?" tanya Alvaro mendekatkan wajahnya karena ketidak jelaskan suara Aily.

Tangan Aily yang satunya memberi kode untuk Alvaro menunggu beberapa detik sebelum makanan yang ada di mulutnya habis di telan sedangkan tangan yang satunya masih bersalaman dengan tangan Alvaro. Hmm, proses perkenalan yang lumayan lama juga.

Alvaro pun mengangguk mengerti setelah memahami kode yang di berikan oleh gadis lucu dengan mulut penuh di depannya ini.

Tangan kiri Aily mengambil gelas berisi air mineral untuk ia minum karena merasa serat di bagian tenggorokan nya, anehnya tangan mereka berdua masih belum terlepas karena sama-sama tidak ada yang mulai melepasnya duluan.

Kini di sekitar mereka ada beberapa mahasiswa lain yang menotis tangan mereka berdua, sebagian menatap dengan aneh sebagian ada yang menatap iri karena bisa bersalaman dengan pria setampan Alvaro.

"Namaku Aily, panggilnya juga Aily. Hhh maaf ya kau jadi menunggu ku minum dulu." ujar Aily saat selesai menenggak minuman di gelasnya hingga habis, orang-orang akan menganggap Aily sedang gugup karena langsung menghabiskan satu gelas penuh air minumnya padahal makanan di piringnya masih berkurang sedikit.

Kedua alis Alvaro terlihat naik setelah mendengar gadis di depannya menyebutkan namanya. "Nama yang bagus." ucap Alvaro sembari menahan senyum, ia merasa Aily ini gadis yang lucu karena mengikuti gaya nya saat memperkenalkan diri.

Aily ahirnya ingat untuk melepaskan tangannya, membuat Alvaro juga sadar mereka telah berpegangan cukup lama.

"Kau mungkin baru pertama kali melihat ku, tapi aku sudah sering melihat mu saat di kelas." ucap Alvaro membuat Aily melebarkan matanya, padahal tadi saat Aily bertanya apakah mereka sekelas Alvaro terlihat diam saja dan tidak segera menjawab nya.

Tapi sekarang cukup mengejutkan bahwa Alvaro sudah sering melihat nya, "Benarkah? aneh sekali, kenapa aku tidak pernah bertemu denganmu?" tanya Aily yang beranjak dari duduknya sambil membawa gelas beningnya untuk ia isi dengan air yang baru.

Alvaro juga spontan ikut berdiri dan mengikuti kemana arah Aily berjalan, seperti anak itik mengikuti kemana saja induknya pergi.

Anehnya mereka berdua seperti sudah lama saling mengenal melihat tingkah mereka berdua yang sudah tidak canggung satu sama lain bahkan sampai membuntuti yang lain saat akan mengambil air minum.

"Karena aku siswa pindahan, baru sekitar satu mingguan aku pindah kemari." jawab Alvaro sembari menunggu gelas Aily terisi penuh.

"Ooh, jadi benar kau siswa pindahan. Aku juga sudah berpikir seperti itu tapi ternyata sudah seminggu saja kau pindah kemari." balas Aily seraya mengangguk-angguk kan kepalanya paham.

Aily banyak berpikir kenapa ia bisa tidak tau kalau ada siswa baru di kelasnya xia juga tidak menemui Alvaro memperkenalkan diri sebagai siswa baru di depan kelas. Tapi setelah di ingat-ingat satu minggu yang lalu ia pernah tidak masuk karena sakit, mungkin saat itulah Alvaro masuk menjadi siswa baru di kelasnya.

Beberapa saat kemudian setelah mereka berdua kembali ke tempat duduk mereka, ponsel Aily berdering menandakan ada seseorang yang menelfon nya. "Halo." ucap Aily tanpa melihat nama siapa yang tertera di sana.

Ini kebiasaan buruk Aily, ia terbiasa mengangkat telfon tanpa melihat dulu siapa yang tengah menelfon nya. Jika dirasa ia mengenal suara yang mengajaknya bicara lewat telfon maka ia tidak perlu melihat lagi nama kontak penelfon tersebut, namun jika masih asing dengan suaranya maka barulah Aily mengintip nama kontak orang yang tengah menelfon dirinya.

Sesaat Alvaro juga menotis tindakan Aily yang bisa langsung mengatakan 'Halo' tanpa melihat nama yang tertera di ponselnya sama sekali, ia menganggap itu keren. Hhh lucu sekali, Alvaro jadi ikut memaklumi tindakan-tindakan aneh Aily.

"Aku? aku di kantin."

"Tidak, Sasa meninggalkanku tadi."

"Aku tidak sendiri... dengan teman baru."

Alvaro mendengar jelas percakapan antara Aily dengan penelfon, lebih tepatnya hanya suara Aily saja. Meskipun begitu Alvaro bisa mengira-ngira apa yang di katakan oleh si penelfon saat mendengar jawaban Aily padanya.

Katanya, Aily bersama dengan teman baru. Alvaro sudah resmi jadi teman nya ya?

Memikirkan itu membuat Alvaro terkikik tanpa suara, proses mencari teman di sekolah ini lumayan mudah ya, pikirnya.

Tiba-tiba telfon Aily sudah selesai begitu saja tanpa Alvaro tau apa ahir dari percakapan mereka karena ia tinggal melamun barusan. "Siapa Aily? eum, benarkan caraku memanggilmu?" Alvaro jadi salah tingkah sendiri saat pertama kali menyebutkan nama Aily.

"Hhh, benar kok. Panggil Ay juga tidak apa-apa, teman-temanku biasa memanggilku begitu." jelas Aily yang terus melanjutkan acara makannya, melihat Aily makan dengan lahap membuat Alvaro bahagia tanpa sebab.

Jadi Alvaro memutuskan untuk memberikan lauknya untuk Aily, karena sepertinya gadis itu akan senang menerimanya. "Hah? kau memberikan ayamnya padaku??" tanya Aily yang kebingungan tiba-tiba ayamnya kembali utuh padahal tadi sudah ia habiskan.

"Iya, makan pelan-pelan saja." jawab Alvaro dengan sedikit tawa saat mengatakannya, melihat wajah Aily yang kebingungan cukup menghibur dirinya.

'Gadis ini benar-benar lucu'