Chereads / Bidadari tak memiliki sayap / Chapter 1 - 1. Perjanjian tersembunyi

Bidadari tak memiliki sayap

Jingga_85
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 4.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - 1. Perjanjian tersembunyi

Memiliki hubungan tersembunyi membuat Kayla dan Hanan merasa nyaman hanya untuk sementara. Karena pada akhirnya mereka tak lagi bisa mengubah kekecewaan menjadi bahagia. Setelah hampir setahun akhirnya harus berpisah karena sahabatnya Fina mengatakan padanya jika dia memiliki perasaan untuk Hanan.

"Kau harus menerima dia, dia sahabatku yang baik Hanan lagi pula dia tak tahu jika kita pernah menjalin hubungan. Jadi tak ada salahnya jika kau memulainya bersama dengannya," seru Kayla.

"Apa kau sudah gila, aku takkan mungkin bersama dengan dia jika hatiku masih untukmu. Kau jangan memaksaku Kayla apakah kau tak melihat bagaimana aku berusaha keras untuk menghindari Fina selama ini?" ujar Hanan.

Kayla menggelengkan kepalanya. "Aku tak mungkin bersama denganmu lagi, karena orang tuaku akan menjodohkan diriku dengan laki-laki lain." Hanan mengangkat kepalanya shock dengan pengakuan kekasihnya itu. "Kau pasti sedang bercanda kan? Katakan jika semua itu bohong besar Kayla kau tak mungkin meninggalkan diriku dalam keadaan seperti ini," seru Hanan.

"Itu semua benar Hanan aku harap kau bisa melupakan aku dan dapat membangun sebuah cerita baru bersama dengan Fina sahabatku, aku pamit karena sebentar lagi akan ada tamu ke rumah. Assalamualaikum." Kayla pergi meninggalkan Hanan dengan luka dia tahu jika ini adalah sebuah kesalahan namun dia juga tak mungkin menyimpan semua ini sendirian lebih baik dia segera berkata jujur pada Hanan tentang keadaan yang sebenarnya.

Hanan menatap kepergian Kayla penuh luka bagaimanapun dia masih sangat mencintai gadis yang belakangan ini selalu bersama dengannya. Kenapa dengan mudah dia meninggalkan dirinya hanya karena sahabatnya Fina dan alasan lain yang sulit diterima olehnya 'perjodohan' kenapa dia tak menolaknya saja jika dia tak menginginkan semua itu.

Sementara di rumah Kayla sudah mulai banyak tamu, acara lamaran yang digelar dadakan oleh kedua pihak keluarga tersebut benar-benar menyita banyak orang yang lewat di sana karena tidak seperti biasanya banyak sekali orang berbaris dengan pakaian serba hitam di sepanjang jalan menarik perhatian pengguna jalan lain.

"Pa, apa ini tidak berlebihan," seru Kayla pada Rahmat Papanya. "Tidak Nak, Papa hanya melakukan instruksi dari calon suami kamu itu jadi semua sudah dianggap biasa saja," seru Rahmat menatap putri semata wayangnya bahagia karena sebentar lagi dia akan dibawa oleh seorang laki-laki itu tandanya dia sudah selesai dengan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah yang selalu mengawasi anaknya, Rahmat pikir sekarang waktunya Raka yang akan menjadi suaminya Kayla yang akan mengambil alih tanggung jawabnya.

"Papa kok menangis? Gak lucu loh masa di hari bahagia Papa justru menangis," seru Kayla. "Papa hanya tidak percaya akan ini Nak, semua serasa mimpi untuk Papa," ujar Rahmat. "Sudahlah Pa, ini nyata bukan mimpi jadi jangan terlalu dibawa perasaan gak baik ujungnya," seru Kayla.

Tok... tok... tok...

"Pak, tamu sudah pada datang ayo segera ke bawah ya," seru Bu Marta pada suaminya tersebut.

"Ayo Nak, kau bisa melihatnya sekarang kau pasti akan kaget melihat laki-laki tampan penuh pesona," ujar Rahmat bangkit dan menuntun tangan putrinya tersebut.

Ada beberapa tamu undangan yang hadir di sana mereka mewakili warga setempat saja. "Itu Nak calon suami kamu namanya Raka, ganteng kan?" bisik Rahmat pada putrinya. "Yang mana Pa," ucap Kayla pelan dan Rahmat pun menunjuk pada pemuda yang tengah duduk di kursi tengah diapit oleh kedua orang tuanya.

"Ganteng kan? Tidak kalah sama bintang Korea yang sering ada di tivi itu, iya kan?" seru Rahmat bersemangat sekali, tak disangkal oleh Kayla jika Raka memang terlihat tampan dengan balutan jas mahal yang menutup tubuhnya.

"Kapan acaranya akan dimulai Pa, aku sudah lelah dan ingin segera beristirahat sejak tadi siang aku gak beristirahat barang sejenak," seru Kayla. "Sabar nanti jika acara tukar cincinnya sudah mulai kau boleh kok masuk kamarmu sekarang sabar tahan dulu ya," ujar Rahmat dan Kayla pun hanya dapat memanyunkan bibirnya kesal mendengar perkataan Papanya tersebut.

"Kayla kemarilah," seru Om Bayu yang memimpin acara ini. "Kalian berdua kan mau menikah, ayo dong saling kenalan dulu!" serunya.

Dengan enggan Raka akhirnya angkat bicara. "Apakah boleh saya mengajaknya jalan berdua Om ada yang ingin saya sampaikan padanya," ujar Raka melirik sekilas pada Kayla. "Baiklah silakan tapi tolong jangan terlalu jauh apalagi sepertinya akan turun hujan," sahut Bayu pada Raka. "Terima kasih Om, kau bisa ikut aku kan ada sesuatu yang ingin aku omongkan sama kamu!" Kayla hanya mampu mengangguk dan mengikuti kemana langkah Raka dan di sinilah dia sekarang berada di taman samping rumahnya.

"Ada apa kau mengajakku ke sini?" seru Kayla.

"Apa kau tak mengingatku sama sekali?" ujar Raka. Kayla menautkan alisnya sejenak. "Memang kamu siapa sehingga aku harus mengingatnya, tidak penting kau tahu itu!" seru Kayla.

"Baiklah jika begitu gak masalah. Aku hanya ingin memberitahukan dirimu jika pernikahan kita hanya berjalan 365 hari atau kurang lebih satu tahun maka kau tidak boleh berbuat sesuka dirimu di luaran sana."

"Kenapa bisa demikian, Papaku tidak memberitahukan hal ini padaku jadi aku baru tahu sekarang," ujar Kayla. "Mereka memang tidak ada yang tahu dan hanya kita berdua jadi ini rahasia kita berdua kau faham!" seru Raka pada Kayla. "Baiklah tapi aku harus baca terlebih dahulu perjanjian yang kau tawarkan tersebut. Aku juga tak mau kau mencurangi diriku, kau pikir kau siapa!" ucap Kayla dengan nada ketus.

"Baiklah besok pagi aku akan menjemputmu dan kita ke kantor ku di sana nanti kau bisa membacanya karena aku tak mungkin juga membawa berkas itu ke sini, nanti jika ada orang yang melihat malah akan menambah masalah baru untuk kita."

"Terserah kau saja, apa sudah selesai aku mau istirahat dulu capek sekali hari ini." Kayla langsung masuk namun tangannya justru dicekal oleh Raka.

"Kau yakin tak mengingatku, cobalah kau ingat-ingat akan diriku," seru Raka segera meninggalkan Kayla yang mematung di tempatnya.

"Dasar gila kenapa dia begitu percaya diri memaksaku untuk mengingatnya, memangnya siapa dia," gumam Kayla segera masuk lewat pintu samping dan segera menuju ke kamarnya.

"Darimana saja kau Raka, kami sedari tadi menunggumu," seru Bayu menatap calon suami keponakannya tersebut. "Maaf Om habis jalan-jalan di samping rumah," sahutnya. "Lantas kemana Kayla sekarang?" Raka pun menatap ke atas dilihatnya Kayla sudah masuk ke kamarnya. "Itu Om dia bilang lelah mau istirahat." Bayu dan juga keluarga yang ada di sana menggelengkan kepalanya. "Kok bisa dia seperti itu, kita kan sedang ada musyawarah keluarga kenapa dia malah tidur," ujar Rania ibu tiri Raka tampak tidak senang dengan sikap Kayla.

"Awas saja nanti jika sudah menjadi menantuku," gumam Rania dalam hati.