"Aku tak mau lagi menunggu!"
Satu kalimat yang William ucapkan sebelum menutup panggilannya. Alice sontak tak dapat tertidur pulas saat tahu kalau kekasihnya mulai kehilangan kesabaran. Pria itu memintanya untuk segera pergi dari rumah Gabriel.
Alice yang tadinya sangat mengantuk langsung kehilangan selera tidur. Ia memutar otak agar bisa segera pergi dari sana. ia tak mau membuat Will menunggu terlalu lama. Ia sadar kekasihnya sudah terlalu lama memberinya waktu, akan tetapi kemarin-kemarin dirinya masih dipenuhi keragu-raguan.
Sekarang tak ada siapapun di rumah ini, kecuali Esme. Alice seolah mendapatkan angin segar, jadi ia berencana akan segera pergi setelah tengah malam lewat.
Seperti yang sudah ter-planning, tepat jam dua lebih lima belas ia mengendap-endap keluar dari rumah. Taksi yang dipesankan Will untuknya sudah menunggu di ujung jalanan sepi yang berbatasan langsung dengan jalan raya.