The Uninvited
"Kau pasti Gabriel Dviosa!" Suara pertama yang keluar dari mulut pemuda berambut pirang gelap itu. Gabriel tak merespon, matanya sibuk memindai bocah laki-laki yang terlihat kurang sopan santunnya tersebut. Dia bahkan berani memasuki rumah orang tanpa ijin. Menyentuh barang-barang milik sang empu rumah, dengan mata yang jelalatan seolah maling yang sedang mengawasi target.
"Sam ... kau tidak boleh bersikap tidak sopan begitu!" Seorang wanita tua dengan rambut keriting, tubuhnya sedikit gempal, make up-nya lumayan tebal dan mencolok untuk ukuran seusianya. Wanita itu buru-buru menarik lengan si pemuda.
"Tuan Dviosa ... maafkan atas ketidak-sopanan cucuku," ujarnya seolah ia kenal dekat dengan pria di hadapannya.
"Ya, ya aku mengerti," jawab Gabriel dengan satu alis terangkat.
"Maafkan aku, tapi aku tidak mengenal kalian. Siapa kalian?" Dua alis Gabriel bertaut, keningnya mengerut. Pandangan curiga ia lempar kepada dua orang itu bergantian.