"Daddy ..." Enzio yang baru saja datang dari sekolah merengek.
Bocah laki-laki kecil itu menyerahkan selembar kertas pada Daddy-nya.
"Apa ini, Enz?" tanya Val seraya berjongkok lalu memeluk tubuh Enzio dan kemudian mengangkatnya di atas meja.
"Dad, Sabtu besok di sekolahku mengadakan family fair . Teacher Rihanna, meminta ku untuk membawa Daddy dan mommy ke sekolah."
"Apa harus ada mommy?" tanya Val.
"Mommy kan sudah pergi ke surga, mommy sepertinya sedang sibuk membantu para Bidadari untuk menaburkan salju. Jadi aku rasa mommy tidak akan bisa hadir, bagaimana kalau daddy saja?"
Enzio menatap Daddy-nya dengan mata bulatnya.
Mata bulat dan indah itu berkedip-kedip beberapa kali, seolah sedang memikirkan jawaban tepat dari pertanyaan Daddy-nya.
"Tapi Dad," kata-katanya tertahan.
Enzio tampak murung.
"Ada apa?"
"Semua teman-temanku datang bersama kedua orangtuanya. Apakah Daddy tidak bisa menelepon mommy, dan katakan pada mommy untuk mengambil cuti satu hari saja?"