Douglas melipat dahinya, ia mendekat dan memicingkan mata ke arah layar ponsel Gabriel.
"Sebentar ... " Douglas mengambil ponsel Gabriel sembari terus perhatikan layarnya. Semenit kemudian ia melihat Gabriel dan foto itu bergantian, memandang dengan tatapan aneh yang tak terbaca.
"Aku tahu siapa lelaki yang bersama gadismu itu, aku dapat mengenalinya dengan sangat baik .... " Douglas sejenak terdiam, tak teruskan kata-katanya. Ia melihat keluar sambil sesekali mengelus dagunya yang berambut.
"Dokter Wiiliam, pelanggan pertamaku. Pria yang kau tabrak waktu itu, kau jelas mengingatnya 'kan?" ucapnya sambil menunggu reaksi yang akan ditunjukkan Gabriel.
"Ya, oleh karena itu aku kemari."
"Maafkan aku, mate. Aku tak tahu kalau kau sedang patah hati, kenapa dari tadi aku justru memperlihatkan kemesraan dengan Sasha."