Gabriel membopong tubuh Alice yang belepotan darah itu ke ranjang. Tangan dan jas mahal yang ia kenakan pun sampai terkena.
"Merepotkan saja!" gumamnya jengkel.
Ia membuka laci nakas satu per satu untuk mencari lavender oil atau apapun yang mungkin bisa digunakan untuk membangunkan Alice yang sedang pingsan.
Ia menutup tubuh Alice dengan sedikit perasaan jijik karena mencium bau anyir tersebut.
Tak berapa lama kemudian, Francis datang. Ia membawakan semua yang Gabriel minta.
Hal konyol selanjutnya adalah ketika ia harus melihat sebuah video tutorial tentang cara memakaikan benda tersebut ke tubuh Alice.
"Franc, apa kau yakin tak tahu sama sekali soal hal ini?" Pria tua itu mengangguk sambil mengangkat kedua bahunya.
"Baiklah, sekarang keluarlah aku akan membersihkan dan memasang benda putih ini untuk Alice." titah Gabriel, pelayan setianya itu mengangguk lalu pergi.
"Apa yang harus kulakukan?" gumamnya dalam hati.