Gabriel terus membunyikan klakson berkali-kali, saat sebuah mobil memotong jalannya dengan sembarangan. Ingin rasanya ia turun lalu meremas kepala siapapun yang berada di balik kemudi mobil merah di depannya. Ia buru-buru sekarang, satu-satunya hal ia mau adalah cepat sampai di rumah dan memastikan kalau Alice baik-baik saja.
Sesaat setelah melewati perempatan lampu merah-dengan sengaja, ia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Menyalip mobil merah itu sembari sedikit membuat kekacauan dengan memepetnya hingga hampir menabrak pembatas jalan.
Seorang laki-laki dengan wajah bulat berlemak di balik kemudi seketika mengacungkan jari tengah ke arah Gabriel, dia hanya membalasnya dengan senyuman.