"Nyonya, kita tidak bisa masuk, para pendemo sudah memenuhi halaman gedung kantor," ujar supir Roseanne.
Dia kemudian melongok ke depan, melihat sudah banyak orang berkerumun di depan kantor pusat bisnis miliknya.
"Ini semua gara-gara gadis dan pelayan tua tak tahu diri itu!" Roseanne meremas tangannya.
"Putar balik saja!" perintahnya pada si supir. Sedan hitam itupun berbalik arah.
Media cetak dan daring telah memuat video serta wawancara dengan gadis bernama Aurelia tersebut. Pengakuan Aurel tentu saja membuat gempar masyarakat, berujung pada turunnya nilai saham perusahaan milik Roseanne, gagalnya tender, dan beberapa kerugian lain seperti pengrusakan salah satu villa milik keluarga Dmitry di pusat kota.
Demo tidak hanya dilakukan di kantor pusat dan cabang perusahaannya saja, tetapi juga di beberapa rumah tinggal yang diketahui adalah milik keluarga Dmitry.