"Hei, kenapa anak ini senyum kepadaku? Padahal tadi menangis tidak mau diam. Sekali aku gendong, kok diam dan malah tersenyum seperti ini." Ucap Luna.
Saat Luna bicara pun, Rayan malah memang pipi dan bibir Luna. Hal itu di biarkan saja oleh Luna dan melihat apa yang akan di lakukan Rayan selanjutnya.
"Kali ini, aku terpaksa gendong kamu karena Rini. Setelah ini, aku tidak akan gendong kamu lagi. Jangan senang dulu kamu!" Ujarnya pada Rayan. Namun Rayan Malah tertawa lagi melihat gerakan mulut Luna saat itu.
"Eh, kamu. Memang kamu pikir aku ini badut? Hah?" Ucap Luna dengan geram. Tidak lama kemudian, kebetulan Regi datang habis pulang dari kantor. Dia melihat Luna saat itu tengah fokus dan memarahi Rayan dengan pelan. Namun Rayan bukan menangis, justru sebaliknya.
"Loh, tumben Luna mau menggendong Rayan. Biasanya dia paling anti banget? Kesambet apa dia, di mana Rini?"